Adik PM Singapura Didenda $296.000 karena Pencemaran Nama Baik

Lee Hsien Yang, adik mantan PM Singapura Lee Hsien Loong, sedang menikmati kopi usai menerima keanggotaan partai oposisi Partai Kemajuan Singapoura di Pasar Tiong Bahru, Singapura, 24 Juni 2020. (Foto: Roslan Rahman/AFP)

Pengadilan Singapura memerintahkan adik mantan perdana menteri Lee Hsien Loong pada Jumat (24/5) untuk membayar ganti rugi sebesar $296.000 atau setara 4,75 miliar rupah kepada dua menteri utama setelah tuduhan fitnahnya menyebabkan skandal di negara kota tersebut.

Lee Hsien Yang mengunggah kiriman di Facebook berisi fitnahan terkait kontroversi penyewaan bungalo kolonial yang luas oleh menteri luar negeri dan menteri hukum negara itu. Kedua pejabat itu sendiri telah dibebaskan dari segala tuduhan setelah dua penyelidikan.

Lee Hsien Yang, 66, tinggal di luar negeri setelah melarikan diri dari Singapura dua tahun lalu, dan mengaku mengalami persekusi politik oleh pemerintahan perdana menteri saat itu, Lee Hsien Loong, yang juga kakak laki-lakinya.

Tuduhan yang ia lontarkan mengenai properti-properti utama yang terletak di pinggiran kota yang rindang memicu kemarahan di negara kota tersebut, di mana sebagian besar penduduknya tinggal di apartemen bertingkat tinggi yang dibangun pemerintah.

“Saya menemukan bahwa terdakwa mengetahui bahwa kata-kata yang menyinggung itu keliru, bahwa dia mempublikasikannya secara sembarangan, dan/atau tanpa mempertimbangkan atau peduli apakah kata-kata tersebut benar atau tidak,” kata Hakim Pengadilan Tinggi Goh Yihan, Jumat (24/5), saat mengumumkan nilai kerugian yang diakibatkan fitnah tersebut.

BACA JUGA: PM Singapura akan Lengser Setelah 2 Dekade Menjabat

Goh memerintahkan Lee untuk membayar ganti rugi sebesar $148.000 atau sekitar 2,37 miliar rupiah kepada masing-masing politisi itu, yaitu Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan dan Menteri Dalam Negeri dan Hukum K. Shanmugam.

Kedua menteri menggugatnya secara terpisah karena pencemaran nama. Pemberitahuan pengadilan tentang tuntutan hukum tersebut disampaikan ke Lee melalui Facebook Messenger karena Lee tidak berada di Singapura.

Hakim memerintahkan Lee pada November untuk membayar ganti rugi kepada kedua menteri itu namun tidak segera menentukan jumlahnya.

Lee telah bergabung dengan partai oposisi, tetapi masih belum jelas apakah ia ingin mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.

Lee bersaudara berselisih setelah kematian ayah mereka pada 2015, pemimpin pendiri Singapura modern Lee Kuan Yew, mengenai apa yang harus dilakukan dengan rumah keluarga mereka yang bersejarah setelah kematiannya.

Lee Hsien Loong, 72 tahun, menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya Lawrence Wong pada 15 Mei setelah 20 tahun menjabat. [ab/lt]