Anggota parlemen di Republik Afrika Tengah mulai mencari presiden baru, empat hari setelah presiden sementara Michel Djotodia terpaksa mengundurkan diri.
Pemimpin-pemimpin politik di Republik Afrika Tengah CAR mulai mencari presiden baru, empat hari setelah pemimpin sementara Michel Djotodia dipaksa mengundurkan diri.
Dewan Transisi Nasional CAR membuka sesi khusus hari Selasa (14/1) untuk memulai proses pemilihan presiden sementara yang baru.
Dewan itu punya waktu dua pekan untuk menentukan pilihan, tetapi wakil presiden dewan itu mengatakan ia yakin CAR akan memiliki pemimpin baru selambat-lambatnya akhir pekan ini.
Dalam wawancara dengan VOA, Lea Koyassoum Doumta mengatakan saat ini “ada kekosongan kepemimpinan” di CAR dan negara itu memerlukan “tim baru yang akan meyakinkan rakyat dan memulihkan keamanan”.
Presiden sementara Michel Djotodia mengundurkan diri setelah gagal menghentikan kekerasan yang telah menewaskan lebih dari seribu orang dan membuat lebih dari satu juta orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Presiden sementara Alexandre Nguendet hari Senin mengatakan ia telah bertemu dengan beberapa milisi lokal yang setuju untuk berdamai. Nguendet mengatakan kepada VOA, ia telah membentuk suatu gugus tugas yang mencakup polisi dan pasukan keamanan untuk memulihkan ketertiban.
Dewan Transisi Nasional CAR membuka sesi khusus hari Selasa (14/1) untuk memulai proses pemilihan presiden sementara yang baru.
Dewan itu punya waktu dua pekan untuk menentukan pilihan, tetapi wakil presiden dewan itu mengatakan ia yakin CAR akan memiliki pemimpin baru selambat-lambatnya akhir pekan ini.
Dalam wawancara dengan VOA, Lea Koyassoum Doumta mengatakan saat ini “ada kekosongan kepemimpinan” di CAR dan negara itu memerlukan “tim baru yang akan meyakinkan rakyat dan memulihkan keamanan”.
Presiden sementara Michel Djotodia mengundurkan diri setelah gagal menghentikan kekerasan yang telah menewaskan lebih dari seribu orang dan membuat lebih dari satu juta orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Presiden sementara Alexandre Nguendet hari Senin mengatakan ia telah bertemu dengan beberapa milisi lokal yang setuju untuk berdamai. Nguendet mengatakan kepada VOA, ia telah membentuk suatu gugus tugas yang mencakup polisi dan pasukan keamanan untuk memulihkan ketertiban.