Afsel Serius Amankan Piala Dunia

  • Scott Bobb
    Victor Pattianakotta
Penyelenggara meyakinkan bahwa mereka serius menghadapi ancaman keamanan di negara dengan tingkat kejahatan yang tinggi ini.

Dalam sebuah simulasi, polisi Afrika Selatan menghadapi demonstran yang melakukan kekerasan di luar stadion Ellis Park, satu dari dua stadion di kota Johannesburg yang akan digunakan dalam Piala Dunia. Ini adalah latihan untuk mempersiapkan para petugas keamanan dalam menyambut salah satu pesta olahraga terbesar di dunia.

Polisi dilatih untuk mengatasi ancaman keamanan, dari demonstrasi politik dan fans yang marah hingga serangan hooligans dan aksi teroris.

Pemerintah menghabiskan hampir 200 juta dolar untuk membiayai latihan dan membeli peralatan baru. Di samping itu, pemerintah Afrika Selatan akan mengerahkan 40 ribu polisi, seperempat dari jumlah pasukan seluruhnya, untuk mengamankan Piala Dunia.

Kesembilan kota penyelenggara dibagi ke dalam sektor-sektor, termasuk wilayah di sekitar stadion, jalur transportasi, hotel, dan atraksi turis.

Pengadilan khusus juga disiapkan, lengkap dengan para hakim dan staf hukum, untuk menangani orang-orang yang ditangkap dekat 10 stadion Piala Dunia.

Para pejabat mengatakan mereka akan mempercepat prosedur hukum supaya pengunjung yang terbukti bersalah bisa menyelesaikan proses hukumnya sebelum turnamen selesai.

Menteri Kepolisian Nathi Mthethwa mengatakan anak buahnya telah melakukan persiapan sejak Afrika Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia enam tahun lalu.

“Kami telah menegaskan sejak Mei 2004, ketika Afrika Selatan dipilih sebagai tuan rumah bahwa kami yakin Piala Dunia FIFA 2010 akan berlangsung dengan aman,” kata Mthethwa.

Ia mengatakan kepolisian Afrika Selatan telah bekerjasama dengan badan-badan intelijen dari 31 negara, yang mengirim tim ke Afrika Selatan, untuk mengatasi ancaman teroris. Ujar Mthethwa, “Kami telah mengambil langkah pencegahan untuk mengatasi ancaman teror lokal dan internasional terkait Piala Dunia FIFA 2010. Sejak tahun 2004, kami telah bekerjasama dengan badan-badan internasional untuk mengumpulkan data intelijen guna menghadapi kemungkinan aksi terorisme.”

Beberapa laporan-laporan media sempat mensinyalir kemungkinan kelompok-kelompok teroris internasional melakukan serangan selama Piala Dunia, namun dengan keamanan ekstra ketat dari panitia, akan sulit bagi pihak manapun untuk mengacaukan ajang akbar ini.