Agen DEA yang Tak Bertugas Ditangkap Terkait Kerusuhan di Gedung Kongres

Para pendukung Presiden Donald Trump saat menerobos masuk Gedung Capitol, 6 Januari 2021.

Seorang agen Badan Penegakan Hukum Narkotika (Drug Enforcement Administration/DEA) yang sedang tidak berdinas berfoto sambil menunjukkan lencana DEA dan senjata apinya di luar gedung Capitol atau gedung Kongres dalam kerusuhan pada 6 Januari.

Hal itu diungkapkan oleh pengadilan pada Selasa (20/7) setelah penangkapan agen tersebut.

Pihak berwenang mengatakan sebuah video yang diunggah di internet juga menunjukkan Mark Sami Ibrahim membawa bendera bertuliskan “Kebebasan atau Kematian” di luar gedung Capitol, sekitar 12 menit sebelum gerombolan orang membobol barikade di dekatnya.

Ibrahim, dari Orange County, California, adalah karyawan percobaan DEA dan sedang cuti pribadi dari badan tersebut ketika dia melakukan perjalanan ke Washington pada 6 Januari. Beberapa minggu sebelum kerusuhan, dia menyampaikan pemberitahuan tentang niatnya untuk mengundurkan diri.

Ibrahim tidak bekerja sebagai petugas penegak hukum di Capitol pada 6 Januari. Namun, dia mengatakan kepada penyelidik setelah kerusuhan itu bahwa dia ada di sana untuk membantu seorang teman yang telah diminta untuk mendokumentasikan acara tersebut untuk Badan Penyelidik Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI).

Namun, teman itu membantahnya, dan mengatakan kepada penyelidik bahwa Ibrahim telah mengarang cerita palsu. Bantahan itu tercantum dalam ringkasan kasus yang ditandatangani oleh seorang agen khusus senior di Kantor Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman.

Kata pihak berwenang, Ibrahim mengakui bahwa dia berada di Capitol pada 6 Januari, tetapi menyangkal bahwa dia menunjukkan atau memamerkan lencana DEA dan senjata apinya di sana, meskipun ada bukti foto yang menunjukkan sebaliknya.

Ibrahim ditangkap pada Selasa (20/7) di Washington atas tuduhan memasuki atau tetap berada di gedung Capitol atau lahan terlarang dengan senjata api dan membuat pernyataan palsu karena dia menyangkal menunjukkan lencana atau senjata apinya.

Dia dijadwalkan untuk tampil perdana di pengadilan pada Selasa (21/7) sore di hadapan Hakim federal Zia Faruqui. [lt/ft]