Seorang wirausaha berusia 20an dan agen perjalanan 'hijau' miliknya memenangkan kompetisi kewirausahaan di Jakarta.
JAKARTA —
Sebuah agen perjalanan kecil yang mendorong turis untuk lebih mencintai lingkungan memenangkan kompetisi kewirausahaan yang diadakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, bekerja sama dengan dua universitas AS.
Ajeng Riyadi dan agen perjalanannya miliknya, Nol Derajad Indonesia Trip Organizer, mengalahkan enam finalis lainnya dan berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta.
Ajeng optimistis jenis usahanya diminati banyak kalangan, karena masyarakat dunia semakin peduli pada lingkungan.
“Nol Derajad Indonesia Trip Organizer memasukkan nilai-nilai lingkungan hidup dan kearifan lokal. Tak hanya mengelola perjalanan, tapi kita juga memasukkan unsur edukasi dan konservasi sehingga turis menjadi ramah lingkungan dan mengagumi budaya Indonesia. Bagaimana caranya agar sampai pulang turis itu merasa sudah berkontribusi pada lingkungan dan semakin mencintai budaya Indonesia,” ujarnya pada pengumuman pemenang di pusat kebudayaan @america di Jakarta, Senin malam (28/1).
Sejak November 2012, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bekerjasama dengan Universitas Austin Texas dan Universitas Trisakti, Jakarta, menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi pewirausaha berusia 20-25 tahun. Pelatihan yang melibatkan 61 peserta tersebut diakhiri dengan kompetisi antar peserta dengan cara mengajukan proposal jenis usaha dan menjelaskannya di hadapan lima orang juri.
Selain Ajeng, Naftaly Kitty dan Elfitra Augustin menjadi pemenang kedua dan ketiga dengan masing-masing mendapat uang tunai sebesar Rp 5 juta.
Penasihat Pusat Kebudayaan @america, pengusaha Ilham Habibie, memuji kegiatan tersebut sebagai alternatif untuk menggalakkan kewirausahaan.
“Saya kira ini positif sekali karena kita di Indonesia memang masih banyak sekali kekurangan pekerjaan. Jadi salah satu cara, tentunya bukan satu-satunya, adalah untuk anak-anak muda mulai bisnisnya sendiri, atau startup,” ujarnya.
Di tengah lemahnya ekonomi global, Ilham mengatakan kewirausahaan sangat dibutuhkan.
”Ekonomi kita ke depan memang harus lebih banyak mengandalkan kepada aspek inovasi. Jelas semua yang tadi kita lihat adalah hal-hal yang inovatif kan, apapun bidangnya. Memang diperlukan orang-orang muda yang masih punya banyak ide yang dinamis,” ujar putra sulung mantan presiden B.J. Habibie tersebut.
Dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dijelaskan bahwa pelatihan kewirausahaan yang diakhiri dengan kompetisi jenis usaha para wirausahawan tersebut merupakan pertama kali diselenggarakan. Rencananya kegiatan tersebut akan dilakukan setiap tahun dengan harapan jumlah peserta terus meningkat.
Ajeng Riyadi dan agen perjalanannya miliknya, Nol Derajad Indonesia Trip Organizer, mengalahkan enam finalis lainnya dan berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta.
Ajeng optimistis jenis usahanya diminati banyak kalangan, karena masyarakat dunia semakin peduli pada lingkungan.
“Nol Derajad Indonesia Trip Organizer memasukkan nilai-nilai lingkungan hidup dan kearifan lokal. Tak hanya mengelola perjalanan, tapi kita juga memasukkan unsur edukasi dan konservasi sehingga turis menjadi ramah lingkungan dan mengagumi budaya Indonesia. Bagaimana caranya agar sampai pulang turis itu merasa sudah berkontribusi pada lingkungan dan semakin mencintai budaya Indonesia,” ujarnya pada pengumuman pemenang di pusat kebudayaan @america di Jakarta, Senin malam (28/1).
Sejak November 2012, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bekerjasama dengan Universitas Austin Texas dan Universitas Trisakti, Jakarta, menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi pewirausaha berusia 20-25 tahun. Pelatihan yang melibatkan 61 peserta tersebut diakhiri dengan kompetisi antar peserta dengan cara mengajukan proposal jenis usaha dan menjelaskannya di hadapan lima orang juri.
Selain Ajeng, Naftaly Kitty dan Elfitra Augustin menjadi pemenang kedua dan ketiga dengan masing-masing mendapat uang tunai sebesar Rp 5 juta.
Penasihat Pusat Kebudayaan @america, pengusaha Ilham Habibie, memuji kegiatan tersebut sebagai alternatif untuk menggalakkan kewirausahaan.
“Saya kira ini positif sekali karena kita di Indonesia memang masih banyak sekali kekurangan pekerjaan. Jadi salah satu cara, tentunya bukan satu-satunya, adalah untuk anak-anak muda mulai bisnisnya sendiri, atau startup,” ujarnya.
Di tengah lemahnya ekonomi global, Ilham mengatakan kewirausahaan sangat dibutuhkan.
”Ekonomi kita ke depan memang harus lebih banyak mengandalkan kepada aspek inovasi. Jelas semua yang tadi kita lihat adalah hal-hal yang inovatif kan, apapun bidangnya. Memang diperlukan orang-orang muda yang masih punya banyak ide yang dinamis,” ujar putra sulung mantan presiden B.J. Habibie tersebut.
Dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dijelaskan bahwa pelatihan kewirausahaan yang diakhiri dengan kompetisi jenis usaha para wirausahawan tersebut merupakan pertama kali diselenggarakan. Rencananya kegiatan tersebut akan dilakukan setiap tahun dengan harapan jumlah peserta terus meningkat.