Para Ahli Berbeda Pendapat Soal Dampak Kebijakan Trump untuk Sektor Energi

Seorang pegawai melas pipa di pabrik Pioneer Pipedi Marietta, Ohio, AS. (Foto: Dok)

Sejauh ini Trump telah menominasikan beberapa orang yang punya hubungan kuat dengan sektor energi untuk jabatan dalam kabinetnya.

Pemimpin dan analis industri perminyakan terbagi seputar pandangan mereka tentang dampak kebijakan presiden AS terpilih Donald Trump terhadap sektor minyak Amerika Serikat, yang terpukul anjloknya harga minyak dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam pidato di Washington hari Rabu (4/1), Presiden Direktur American Petroleum Institute, Jack Gerard mengatakan, janji Trump untuk mengurangi regulasi dan mereformasi pajak bisa membantu sektor energi serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Gerard mengatakan, industri minyak dan gas alam Amerika saat ini mempekerjakan 9,8 juta orang, tetapi bisa merekrut ratusan ribu lagi jika regulasi yang cerdik menggantikan peraturan yang disebutnya sebagai duplikasi, bertentangan, atau konyol.

Namun, analis industri Diane Munro, mengatakan, usulan kebijakan Trump tidak bersahabat dan penuh kontradiksi, yang menimbulkan persepsi risiko bagi pasar minyak internasional.

Munro menulis untuk Arab Gulf States Institute di Washington, dan ia mengatakan janji Trump untuk mengakhiri perjanjian nuklir Iran dan usulannya untuk melarang impor minyak Saudi akan meningkatkan ketidakpastian internasional dan membuat mundur hubungan Washington dan Riyadh.

Sejauh ini Trump telah menominasikan beberapa orang yang punya hubungan kuat dengan sektor energi untuk jabatan dalam kabinetnya. [jm]