Ahmadinejad Bela Kebijakannya di Depan Parlemen Iran

Presiden Mahmoud Ahmadinejad menjawab pertanyaan-pertanyaan para anggota parlemen Iran, Rabu (14/3).

Kelompok konservatif di parlemen Iran telah berusaha memanggil Ahmadinejad selama berbulan-bulan dan lebih bersemangat dengan kemenangan pemilu mereka.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak kecaman mengenai prestasinya sebagai presiden ketika diinterogasi oleh para anggota parlemen yang menuduhnya keliru mengelola ekonomi dan membangkang terhadap pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Sidang dengar keterangan Ahmadinejad di parlemen hari Rabu itu menandai untuk kali pertama para legislator memanggil seorang presiden Iran untuk dimintai keterangan mengenai kebijakan-kebijakannya. Radio pemerintah Iran menyiarkan langsung sidang dengar keterangan ini.

Para pengecam Ahmadinejad yang konservatif meraih kemenangan besar dalam pemilu parlemen sebelumnya bulan ini. Keberhasilan ini membuat para pendukung Ahmadinejad di parlemen menjadi minoritas, lebih kecil saat parlemen baru Iran dilantik pada bulan Mei mendatang.

Para saingan presiden di parlemen telah berusaha memanggil Ahmadinejad selama berbulan-bulan dan merasa lebih bersemangat dengan kemenangan pemilu mereka.

Dalam penjelasannya di depan parlemen selama satu jam, kadang-kadang dengan nada kasar, Ahmadinejad mengatakan inflasi Iran yang melonjak tidak ada hubungannya dengan kebijakannya pada tahun 2010 untuk memotong subsidi pemerintah terhadap pangan dan BBM. Ahmadinejad juga menjelaskan soal 11-hari ketidakhadirannya dari pekerjaan dengan mengatakan, seorang teman telah memberitahu agar ia bersantai di rumah.

Ahmadinejad menutup pidatonya dengan mengejek pertanyaan anggota parlemen, dengan mengatakan pertanyaan-pertanyaan itu ditulis oleh orang yang mendapat "gelar master dengan menekan tombol" dan menyatakan bahwa ia bisa menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih baik.

Beberapa anggota parlemen bereaksi marah terhadap komentar Ahmadinejad dan menuduh Presiden mengelak dan menghina parlemen, yang bisa menjadi kekuatan untuk meng-impeach Ahmadinejad.