AHY Bertemu Jokowi, Sinyal Partai Demokrat Hengkang dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur?

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta , Kamis (2/5) (Foto: Biro Pers Setpres RI).

Pemilu sudah berlalu, tetapi geliat para tokoh politik tak juga surut. Setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, kini Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Jokowi hari ini. Apakah ini pertanda Prabowo-Sandi mulai ditinggalkan oleh parpol dalam koalisinya?

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Kamis sore (2/5) mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. AHY menyebut pertemuan selama 30 menit itu sebagai silahturahmi pasca rentetan tahapan pemilu yang tentunya sangat melelahkan, dan sekaligus memenuhi undangan Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, AHY mengatakan keduanya saling tukar pikiran dan gagasan bagaimana membangun Indonesia ke depan agar bisa menjadi bangsa yang maju.

BACA JUGA: BPN Prabowo-Sandi Tegaskan Koalisi Indonesia Adil Makmur Tetap Solid

“Alhamdulillah saya bisa bertemu langsung dengan bapak Jokowi atas undangan beliau dan tentunya sudah cukup lama tidak silaturahim tadi juga menjadi suasana yang baik bersilaturahim kembali setelah kesibukan beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini. Yang jelas semangatnya kita ingin melihat Indonesia ke depan ini semakin baik. Kita juga harus terus bisa menyumbangkan pemikiran gagasan karena tentunya sebagai semangat dari demokrasi dan juga keinginan mewujudkan indonesia semakin baik ke depan tentunya kita harus terus melakukan tukar pikiran dan juga saling memberikan masukan yang baik dan positif,” ungkap AHY.

Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan kepada media usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5) (Foto: Biro Pers Setpres RI).

Dalam kesempatan pertemuan itu, putra sulung dari Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap sabar menunggu hasil real count KPU yang akan selesai pada 22 Mei dan menghormati apapun hasilnya. Menurutnya dengan begitu dapat menjadikan demokrasi di Indonesia bisa bertambah kuat dan juga sehat.

“Ya memang tadi sempat dibahas bahwa kita berharap pasca 17 april 2019 hari pencoblosan yang sudah kita lalui bersama, mudah-mudahan kita semuanya bisa tenang, sabar melihat situasi perkembangan sekaligus juga mari sama sama kita menjadi Masyarakat yang dewasa dalam alam Demokrasi yang sehat, kita ingin tentunya menghindari terlalu berlebihan , tentu tidak mungkin dihilangkan sama sekali namanya politik namanya Pemilu pasti akan terus ada perbedaan pendapat, perbedaan persepsi dan lain sebagainya. Tapi sama seperti yang pernah saya sampaikan bahwa sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai dengan penghitungan terakhir yang nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU, penyelenggara pemilu yang kita harapkan benar benar menjalankan tugasnya hari ini yang benar,” jelas AHY.

AHY juga menyampaikan salam hormat dari SBY dan Ani Yudhoyono kepada Jokowi, yang saat ini masih berada di Singapura.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Kamis (2/5) (Foto: Biro Pers Setpres RI).

Sementara itu, menanggapi pertemuan AHY dan Jokowi, juru bicara BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade mengatakan tetap percaya dengan komitmen Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Menurutnya hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Partai Demokrat yang menyatakan keluar dari koalisi yang mendukung capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno. Pertemuan semacam itu, kata Andre merupakan hak semua orang termasuk hak dari AHY dan juga Jokowi.

Your browser doesn’t support HTML5

AHY Bertemu Jokowi, Sinyal Partai Demokrat Hengkang dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur?

“Saya rasa tidak ada masalah ya Mas AHY ketemu Pak Jokowi. Ini kan setiap orang punya hak untuk bertemu dengan siapapun. Kami menghormati hak Mas AHY dan Pak Jokowi, silahkan saja bertemu. Tapi kami tetap yakin bahwa selama ini Demokrat terus menjaga komitmennya dengan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Jadi kami percaya saja dan kami percaya dengan komitmen Partai Demokrat,” ujarnya kepada VOA. (gi/em)