Akademisi California Mogok Kerja Dukung Protes Pro-Palestina 

Anggota serikat pekerja akademik menggelar aksi protes yang menjadi bagian dari aksi mogok kerja yang mereka lakukan di University of California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, pada 28 Mei 2024. (Foto: Reuters/Mike Blake)

Perselisihan akibat serangan massa yang terjadi bulan lalu terhadap mahasiswa dan aktivis pro-Palestina yang berkemah di Universitas California, Los Angeles, berkobar kembali pada Selasa (28/5), di saat para pekerja akademik melakukan aksi mogok kerja di kampus, memprotes tanggapan UCLA terhadap insiden tersebut.

Serikat peneliti akademik, asisten pengajar pascasarjana dan mahasiswa pascadoktoral di UCLA, meninggalkan pekerjaan mereka. Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas apa yang mereka anggap sebagai praktik perburuhan tidak adil dalam penanganan pihak universitas terhadap demonstrasi pro-Palestina dalam beberapa pekan terakhir, kata penyelenggara aksi itu.

Mereka bergabung dengan para pekerja akademik lain dari dua kampus Universitas California – UC Davis di dekat Sacramento, dan UC Santa Cruz, di mana aksi mogok dimulai pada 20 Mei.

Pemogokan itu diselenggarakan oleh serikat United Auto Workers (UAW) Local 4811, yang mewakili sekitar 48 ribu karyawan akademik tidak tetap di total seluruh 10 kampus Universitas California dan laboratorium nasional Lawrence Berkeley.

UAW lokal mencakup sekitar 6.400 pekerja akademik di UCLA, 5.700 di Davis dan 2.000 di Santa Curz. Perwakilan serikat pekerja mengatakan “ribuan” lainnya telah bergabung dalam pemogokan pada Senin (27/5), dengan meninggalkan pekerjaan mereka, meskipun hanya kurang dari 200 yang hadir dalam aksi protes pada siang hari di kampus UCLA.

BACA JUGA: Aljazair Ajukan Resolusi PBB untuk Akhiri “Pembunuhan” di Rafah

Aksi mogok kerja yang luas itu menandai protes yang didukung serikat pekerja pertama kaliny dalam solidaritas dengan gelombang terbaru demonstrasi, yang dipimpin oleh mahasiswa di puluhan kampus di Amerika Serikat, terhadap serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Pimpinan serikat pekerja mengatakan, dorongan utama dari pemogokan itu adalah perlakuan terhadap 210 orang yang ditangkap di sebuah lokasi perkemahan protes solidaritas terhadap Palestina yang dibubarkan oleh polisi di UCLA pada 2 Mei.

Sekitar 24 jam sebelumnya, pada malam 30 April – 1 Mei, sekelompok penyerang bertopeng bersenjatakan tongkat dan pentungan, menyerang perkemahan itu dan penghuninya. Tindakan tersebut memicu bentrokan berdarah yang berlangsung setidaknya selama 3 jam sebelum polisi masuk untuk meredakan keributan.

Setelah itu, pihak universitas menugaskan kembali kepala departemen kepolisian kampus dan membuka penyelidikan atas reaksi penegakan hukum terhadap kekerasan itu.

Para peserta aksi mogok kerja tersebut menuntut pemberian amnesti kepada mahasiswa pascasarjana dan pekerja akademik lain yang ditahan atau menghadapi tindakan disiplin atas keterlibatan mereka dalam aksi protes, yang para pemimpin serikat pekerja sebut bahwa aksi berjalan damai, kecuali setelah adanya demo tandingan dan penghasut lain yang diizinkan untuk melakukan provokasi kerusuhan. [ns/rs]