Akibat Gempa, Hotel di Bali Alami Kerusakan Ringan

  • Muliarta

Para wisatawan asing mengeluarkan koper mereka dari hotel-hotel di Kuta, Bali, pasca gempa, Kamis (13/10).

Hasil pemantauan perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Bali menunjukkan secara umum hotel-hotel di Bali hanya mengalami kerusakan ringan pasca gempa berkekuatan 6,8 skala richter yang mengguncang Bali, Kamis siang. Tapi akibat gempa, beberapa wisatawan di Bali memilih untuk meninggalkan hotel.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali melaporkan secara umum hotel-hotel di Bali terutama di kawasan Kuta dan Nusa Dua hanya mengalami kerusakan ringan setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Bali.

Kerusakan tersebut berupa genteng yang jatuh, plafon yang rusak dan tembok retak. Selain itu hingga saat ini PHRI Bali belum menerima adanya laporan wisatawan yang terluka akibat gempa. Tapi, beberapa hotel di kawasan Kuta melaporkan beberapa wisatawan memilih meninggalkan hotel.

Walaupun begitu, wisatawan yang meninggalkan hotel tidak betujuan meninggalkan Bali. Sekretaris PHRI Bali Ferry Markus saat dihubungi melalui telepon, Kamis malam, mengungkapkan para wisatawan memilih tinggal di cottage atau pondok wisata agar mempermudah penyelamatan diri ketika terjadi gempa.

“Mereka takut dengan hotel yang bentuknya gedung. Banyak hotel baru sekarang seperti condotel, sekarang mereka mencari hotel yang tidak bertingkat. Kalau dia mau keluar untuk mencari tempat yang aman mudah, tidak harus lewat tangga dan tempatnya luas. Ini yang tadi kita lihat ada hotel yang wisatawanya bawa koper keluar," kata Ferry Markus.

Sementara itu, pasca gempa berkekuatan 6,8 skala Richter, masyarakat Bali diresahkan dengan isu akan adanya gempa besar di Bali yang beredar melalui pesan singkat (SMS). Operator Analisa Data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana Bali(Pusdalops), Ipung Purwanto, berharap masyarakat Bali tidak resah, karena tidak mungkin gempa susulan akan lebih besar dari gempa awal.

“Isu itu tidak benar, menyebar dari satu SMS ke SMS lain yang menyatakan akan terjadi gempa di atas 7,0. Secara teoritis bahwa gempa susulan tidak akan terjadi lebih besar dari yang pertama," ujar Ipung Purwanto. Ia menambahkan bahwa berdasarkan data Pusdalops Bali hingga saat ini jumlah korban akibat gempa yang dirawat di rumah sakit di Bali mencapai 62 orang. Korban sebagian besar mengalami luka ringan dan hingga kini hanya tujuh orang yang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.