Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin (13/11), bertemu pemuka berbagai agama di istana kepresidenan Elysee di Paris, sementara jumlah aksi antiSemit di negara itu meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Pejabat tinggi Yahudi dan Islam termasuk di antara para pemuka agama yang menghadiri pertemuan itu. Mereka mengatakan bahwa mereka berbicara tentang cara-cara mengurangi lonjakan tindakan antiSemit di Prancis, yang naik tiga kali lipat dibandingkan pada 2022.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah ribuan demontran bergabung dengan anggota parlemen di Paris untuk mengutuk meningkatnya tindakan antiSemit di Prancis sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Argumen mengenai partisipasi politik mengaburkan upaya untuk menunjukkan persatuan.
Seruan Macron dalam beberapa hari ini bagi gencatan senjata di Gaza, termasuk dalam wawancara di mana ia menentang pemboman Israel, disambut baik politisi sayap kiri Prancis tetapi ditegur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Berbicara setelah pertemuan Elysee pada Senin, para pemimpin agama menekankan pentingnya mendidik generasi muda mengenai “nuansa” yang terkait agama Yahudi dan Islam, dan mengenai konflik Israel-Palestina saat ini. [ka/ab]