Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam menyebut para demostran yang mengacaukan lalu lintas jam sibuk pagi hari dengan membangun barikade-barikade di jalan-jalan dan jalur-jalur kereta luar biasa "egois".
Aksi terbaru ini menandai hari kedua aksi protes dengan kekerasan dan gangguan di wilayah China itu pada hari kerja yang selama lima bulan sebelumnya hanya berlangsung pada akhir pekan. Puluhan penumpang yang naik kereta komuter terpaksa turun sebelum mencapai stasiun yang mereka tuju.
Kekacauan juga terjadi di kampus-kampus perguruan tinggi di Hong Kong, Selasa (12/11). Polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata ke arah para demonstran yang membangun barikade-barikade di jalan-jalan di Hong Kong University dan Chinese University of Hong Kong.
Ribuan demonstran menggelar aksi protes di kawasan bisnis pusat di kota itu pada tengah hari, sambil meneriakan kata-kata “lima tuntutan, tidak kurang satu pun,” sebuah pernyataaan yang merujuk pada tuntutan mereka akan demokrasi, penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi dan isu-isu lain.
Ketegangan meningkat di Hong Kong setelah seorang polisi menembak seorang demonstran berusia 21 tahun, Senin, sewaktu polisi tersebut dengan susah payah berusaha menangkap seorang demonstran lain. Pihak berwenang rumah sakit Hong Kong mengatakan, korban berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu dalam sebuah insiden terpisah, seorang pria dalam kondisi kritis karena terbakar setelah ia disiram dengan bensin. [ab/lt]