Pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia, Alexei Navalny, bersama ratusan pendukungnya, ditahan, Sabtu (5/5), ketika demonstrasi jalanan berlangsung di Moskow dan 90 kota lainnya di Rusia untuk memrotes pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden untuk masa jabatan keempat.
Beberapa menit setelah kedatangan Navalny di sebuah demonstrasi di tengah Kota Moskow, ia ditangkap bersama rekannya, Nikolai Lyaskin. Polisi anti huru-hara yang menggunakan pentungan, dan orang-orang yang mengenakan seragam tradisional pasukan Kosak, berulang kali masuk ke kerumunan orang-orang Rusia yang kebanyakan berusia muda untuk melakukan penangkapan.
Kelompok pemantau independen OVD-Info memperkirakan 1.300 orang ditahan polisi di seluruh negara itu, karena dianggap sebagai aksi protes "tanpa izin.”
Hampir separuh penahanan terjadi di ibu kota saja, kata OVD-Info. Beberapa jam sebelum kemunculannya, Navalny yang dilarang ikut dalam pemilihan presiden April, berada di sebuah lokasi rahasia untuk menghindari penangkapan sebelum dia mencapai lokasi protes di alun-alun Pushkinskaya.
Dia diseret ke sebuah van oleh lima orang polisi sambil para pengunjuk rasa meneriakkan "Rusia tanpa Putin" dan "Gulingkan Kaisar.” Navalny kemudian dituduh menghasut demonstrasi yang tidak sah. [ps/ii]