Pasukan pemerintah Suriah melakukan sedikitnya 15 serangan udara, Senin (25/5), menarget para pejuang Negara Islam atau ISIS di pusat kota Palmyra yang telah dikuasai, kata aktivis.
Organisasi HAM yang berbasis di Inggris, “Syrian Observatory for Human Rights,” yang memonitor kekerasan di Suriah melalui jaringan orang-orang di dalam negeri itu, mengatakan, sasaran-sasaran yang dituju termasuk gedung intelijen militer dan sebuah rumah sakit.
Kelompok ISIS merebut kota bersejarah tersebut pekan lalu. Observatory mengungkapkan, kelompok militan itu telah mengeksekusi 217 orang, termasuk anak-anak, perawat dan tentara Suriah, dan bahwa lebih dari 600 orang telah ditawan.
Direktur “Syrian Observatory for Human Rights,” Rami Abdel Rahman, menceritakan kepada kantor berita Prancis, bahwa beberapa dari yang dieksekusi itu dipenggal kepala mereka, sementara yang lain ditembak atau ditikam. Observatory menambahkan, ISIS menuduh mereka yang terbunuh atau tertangkap itu, "agen-agen rezim Suriah."