Militan Negara Islam (ISIS) telah menghancurkan sebuah kuil di kota kuno Palmyra, lokasi banyak reruntuhan bangunan kuno, menurut beberapa aktivis Suriah, Minggu (23/8).
Mereka mengatakan inilah yang paling dikhawatirkan para pakar arkeologi, bahwa kota era Romawi yang sudah berumur 2.000 tahun itu akan semakin hancur setelah ISIS merebut kota itu dan memenggal kepala seorang ilmuwan.
Palmyra, salah satu situs arkeologi paling spektakuler di Timur Tengah dan sekaligus telah dinyatakan UNESCO sebagai situs Warisan Dunia, terletak di dekat kota modern Suriah dengan nama yang sama.
Beberapa aktivis mengatakan militan ISIS menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan Kuil Baalshamin. Ledakan itu sangat kuat sehingga merusak beberapa tiang dari zaman Romawi di sekitarnya.
Badan Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah yang berkantor di Inggris, Minggu malam, mengatakan kuil itu diledakkan satu bulan lalu. Tapi aktivis Osama Al-Khatib yang berasal dari Palmyra namun kini tinggal di Turki mengatakan, kuil itu diledakkan hari Minggu. Kedua pihak mengatakan ekstrimis menggunakan sejumlah besar bahan peledak untuk menghancurkan kuil itu.
Kedua pihak menyampaikan informasi kepada kantor berita Associated Press berdasarkan kabar yang diterima dari mereka yang masih berada di Palmyra dan informasi yang berbeda itu belum bisa dikonfirmasi segera. Ini sering terjadi dalam perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung lama.