Rami Abdelrahman, ketua organisasi HAM Suriah di Inggris, mengatakan ia khawatir Suriah akan menjadi Somalia baru atau Afghanistan baru.
Para aktivis hak asasi Suriah mengatakan, kekerasan di berbagai penjuru Suriah telah menewaskan sedikitnya 53 orang, sementara ketua misi pemantauan PBB mengatakan, timnya akan tetap berada di negara yang dikoyak perang itu.
Rami Abdelrahman, ketua organisasi Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada VOA, ia khawatir Suriah akan menjadi Somalia baru atau Afghanistan baru.
Organisasi itu memiliki jaringan kontak di Suriah, termasuk pemberontak, aktivis dan anggota keamanan pemerintah. Abdelrahman mengatakan, sedikitnya 28 tentara Suriah, seorang pembangkang militer dan 24 warga sipil dan pemberontak tewas hari Rabu.
Ia mengatakan, bentrokan, penembakan dan pemboman menewaskan orang-orang Suriah dari kota Aleppo di Utara, ke kota Daraa di Selatan, ke kota Deir Ezzot di Timur, hingga propinsi Latakia di Barat Laut. Abdelrahaman juga melaporkan adanya kematian akibat serangan di tiga propinsi lain Hama, Idlib dan Damaskus.
Kekerasan terbaru ini terjadi beberapa jam setelah Ketua misi pemantauan PBB di Suriah Mayor Jenderal Robert Mood mengatakan, penderitaan rakyat Suriah kian berat dan pertanyaan mengenai kemungkinan menghentikan misi pemantauan adalah prematur.
Mood mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, tim yang terdiri dari 300 pemantau tak bersenjata itu beberapa kali menjadi sasaran serangan selama beberapa pekan terakhir. Paling tidak sembilan kendaraan PBB mengalami kerusakan.
Sementara itu di Los Cabos, Meksiko, presiden Barack Obama mengatakan, Rusia dan Tiongkok tidak menyetujui rencana apapun untuk menyingkirkan presiden Bashar al-Assad, tetapi pemimpin kedua negara mengakui kemungkinan bahaya pecahnya perang saudara di Suriah.
Rami Abdelrahman, ketua organisasi Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada VOA, ia khawatir Suriah akan menjadi Somalia baru atau Afghanistan baru.
Organisasi itu memiliki jaringan kontak di Suriah, termasuk pemberontak, aktivis dan anggota keamanan pemerintah. Abdelrahman mengatakan, sedikitnya 28 tentara Suriah, seorang pembangkang militer dan 24 warga sipil dan pemberontak tewas hari Rabu.
Ia mengatakan, bentrokan, penembakan dan pemboman menewaskan orang-orang Suriah dari kota Aleppo di Utara, ke kota Daraa di Selatan, ke kota Deir Ezzot di Timur, hingga propinsi Latakia di Barat Laut. Abdelrahaman juga melaporkan adanya kematian akibat serangan di tiga propinsi lain Hama, Idlib dan Damaskus.
Kekerasan terbaru ini terjadi beberapa jam setelah Ketua misi pemantauan PBB di Suriah Mayor Jenderal Robert Mood mengatakan, penderitaan rakyat Suriah kian berat dan pertanyaan mengenai kemungkinan menghentikan misi pemantauan adalah prematur.
Mood mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, tim yang terdiri dari 300 pemantau tak bersenjata itu beberapa kali menjadi sasaran serangan selama beberapa pekan terakhir. Paling tidak sembilan kendaraan PBB mengalami kerusakan.
Sementara itu di Los Cabos, Meksiko, presiden Barack Obama mengatakan, Rusia dan Tiongkok tidak menyetujui rencana apapun untuk menyingkirkan presiden Bashar al-Assad, tetapi pemimpin kedua negara mengakui kemungkinan bahaya pecahnya perang saudara di Suriah.