Sebuah organisasi keluarga mengecam Presiden China Xi Jinping karena gagal melancarkan reformasi politik, dan mengatakan ia membawa China “mundur menuju sifat ortodoks Maoist.”
Dalam sepucuk surat terbuka yang diterbitkan hari Jumat di situs Internet organisasi "Human Rights in China" yang berbasis di New York, kelompok aktivis "Para Ibu Tiananmen" menuntut agar para pemimpin China memulai dialog dan menilai kembali penindakan di Lapangan Tiananmen di Beijing tanggal 4 Juni 1989, yang menewaskan hampir tiga ribu pemrotes.
Kelompok itu telah berulang-kali meminta China menerbitkan daftar lengkap nama orang-orang yang tewas, dan memberi ganti rugi kepada sanak saudara mereka.
Surat terbaru tersebut mengatakan masyarakat China “diliputi rasa putus asa” dan bahwa tidak seorangpun dari para pemimpin baru China benar-benar pembuat perubahan, termasuk Xi Jinping yang dilantik sebagai presiden tahun ini.
Kelompok itu telah berulang-kali meminta China menerbitkan daftar lengkap nama orang-orang yang tewas, dan memberi ganti rugi kepada sanak saudara mereka.
Surat terbaru tersebut mengatakan masyarakat China “diliputi rasa putus asa” dan bahwa tidak seorangpun dari para pemimpin baru China benar-benar pembuat perubahan, termasuk Xi Jinping yang dilantik sebagai presiden tahun ini.