Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Akan Turun ke Jalan

Para demonstran pro-demokrasi memegang payung kuning dalam demonstrasi di luar Dewan Legislatif Hong Kong (17/6). (AP/Kin Cheung)

Protes ini menandai ulangtahun ke-18 kembalinya wilayah itu kepada China.

Para aktivis pro-demokrasi diperkirakan akan turun ke jalan-jalan Hong Kong hari Rabu (1/7) ketika kota itu memperingati ulangtahun ke-18 kembalinya wilayah itu kepada China.

Inilah protes besar-besaran pertama yang direncanakan sejak polisi Hong Kong dengan paksa membubarkan para demonstran pro-demokrasi dari jalanan tahun lalu. Ribuan polisi akan berjaga-jaga untuk pawai tahunan memperingati penyerahan tahun 1997 dari Inggris kepada China.

Protes yang direncanakan itu kurang dari dua minggu setelah para anggota parlemen pro-demokrasi menghambat usul yang didukung China yang hendak mengizinkan panitia elite menyaring para calon untuk pemilihan pertama para pemimpin kota itu.

Sekalipun hasil tersebut memalukan Partai Komunis, itu berarti kepala daerah berikut akan dipilih oleh panitia yang sama dengan yang telah memilih ketiga pemimpin setempat tahun 1997.

Kira-kira setengah juta pemrotes pro-demokrasi turut dalam pawai tanggal 1 Juli tahun lalu. Saat itu polisi menangkap lebih dari dari 500 orang yang menghambat jalan di distrik keuangan, dalam apa yang dipandang sebagai awal dari gerakan pembangkangan sipil 79 hari yang disebut Occupy Central yang mulai bulan September.

Demonstrasi 1 Juli telah menjadi kegiatan protes tahunan yang diarahkan terhadap pemerintah komunis China dan para pemimpin setempat.