Aktivis Rusia Tuduh Pemerintah Terlibat dalam Pembunuhan Pemimpin Oposisi

Aktivis anti-Kremlin Rusia, Alexei Navalny, di balik jeruji pengadilan di Moskow. (Foto: Dok)

Navalny sedang menjalani hukuman penjara 15 hari karena membagi-bagikan selebaran yang mendorong protes, sehingga tidak diizinkan menghadiri pemakaman Nemtsov Selasa.

Aktivis anti-Kremlin Rusia, Alexei Navalny, mengatakan ia yakin rekannya, pemimpin oposisi Boris Nemtsov, dibunuh oleh dinas keamanan negara, atau “organisasi pro-pemerintah” yang bertindak atas perintah kepemimpinan politik negara, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Ia menulis dalam blog Selasa (3/3) bahwa “pertanyaan satu-satunya adalah bagaimana perintah itu dirumuskan: Kau harus membunuh Nemtsov, atau kau harus melaksanakan suatu tindakan ribut yang menggemparkan.”

Navalny sedang menjalani hukuman penjara 15 hari karena membagi-bagikan selebaran yang mendorong protes, sehingga tidak diizinkan menghadiri pemakaman Nemtsov Selasa.

Nemtsov, yang ditembak mati di jembatan dekat dinding Kremlin Jumat malam, dimakamkan di Pemakaman Troyekurovskoye Moskow.

Dalam tulisan blog-nya, Navalny mengkritik sebagian politisi dan analis liberal Rusia yang, setelah pembunuhan Nemtsov, telah menuduh Kremlin menciptakan suasana kebencian terhadap oposisi melalui media pemerintah, tetapi mengatakan mereka berpikir Putin atau anggota pemerintahannya tidak terlibat langsung dalam pembunuhan itu.

Sebagian dari pengamat yang sama juga telah mengatakan bahwa pembunuhan Nemtsov “tidak menguntungkan” Putin.

Dengan menyebut komentar demikian “omong-kosong,” Navalny mengemukakan apa yang ia katakan “kelompok-kelompok teroris ekstremis pro-pemerintah” yang dengan resmi dibentuk dalam beberapa bulan ini. Ia menyebut contoh kelompok “Anti-Maidan,” yang mengadakan demonstrasi pro-Kremlin di Moskow bulan lalu, dan orang-orang bersenjata yang setia kepada Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya Rusia yang pro-Moskow.

Desember lalu, Kadyrov menawarkan kepada Putin “resimen khusus relawan” yang siap untuk membela “Rusia, kestabilannya dan perbatasannya.” Satuan ini, pemimpin Chechnya itu mengatakan, siap melaksanakan “setiap perintah dari pemimpin nasional Rusia” dan melindungi “kepentingan sah” Rusia dimanapun di dunia.

Navalny mengatakan kelompok-kelompok yang telah “menyatakan dengan tegas sasaran mereka untuk melawan oposisi dimana polisi tidak dapat melakukannya” telah diciptakan dalam “pertemuan di Kremlin” untuk melaksanakan “tindak teror” seperti pembunuhan Nemtsov.

"Tindakan-tindakan demikian bermanfaat bagi Putin," tulis Navalny, dengan menyebut contoh diktator Soviet Josef Stalin dan diktator militer Chili Augusto Pinochet. “Buka buku pelajaran sejarah,” tambahnya.

Presiden Putin, yang kediaman resminya adalah di dalam tembok Kremlin, menyebut pembunuhan itu provokasi dan bertekad untuk mencari siapapun yang bertanggung jawab. Putin kabarnya memimpin penyelidikan itu.