Kelompok Pemantau HAM Suriah mengatakan angka kematian tertinggi dalam serangan fajar hari Sabtu (9/6) terjadi di wilayah Daraa.
Para aktivis Suriah mengatakan pasukan pemerintah menewaskan sedikitnya 52 orang dalam serangan-serangan di seluruh pelosok negeri hari Sabtu, sementara kelompok oposisi utama di pengasingan memilih seorang akademisi Kurdi dalam upaya menyatukan gerakan itu setelah berbulan-bulan cekcok.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan angka kematian tertinggi hari Sabtu itu terjadi di Daraa di mana 20 orang tewas dalam serangan fajar di kota tempat berawalnya pergolakan 15 bulan lalu itu.
Para aktivis mengatakan lebih banyak orang tewas dalam serangan pemerintah terhadap kota Homs di Suriah tengah, dan baku tembak dini hari antara pemerintah dan pasukan pemberontak di Damaskus tengah. Angka kematian itu tidak bisa dikukuhkan secara independen.
Para anggota senior oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), memilih Abdulbaset Sieda, seorang Kurdi, menjadi pemimpin baru kelompok itu dalam pertemuan di Istanbul Minggu pagi. Para anggota SNC menggambarkan Sieda, 55 tahun, yang selama ini tinggal di pengasingan di Swedia sebagai tokoh moderat. Dia menggantikan Burhan Ghalioun, yang setuju untuk mengundurkan diri bulan lalu karena kritik atas kepemimpinannya.
SNC telah dicemari oleh pertikaian internal sejak dibentuk tahun lalu untuk menampilkan alternatif yang kredibel sebagai pengganti pemerintahan otokrasi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para kritius Ghalioun mengeluh bahwa ia memberi para Islamis terlalu banyak peran dalam SNC dan tidak berbuat cukup untuk berkoordinasi dengan komite-komite aktivis pemuda yang menggalang protes di dalam wilayah Suriah.
Berbicara dalam pertemuan Sabtu, Sieda mengatakan SNC hendaknya terus mereformasi diri dengan memasukkan tokoh-tokoh oposisi dan berfungsi sebagai wakil nyata rakyat Suriah.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan angka kematian tertinggi hari Sabtu itu terjadi di Daraa di mana 20 orang tewas dalam serangan fajar di kota tempat berawalnya pergolakan 15 bulan lalu itu.
Para aktivis mengatakan lebih banyak orang tewas dalam serangan pemerintah terhadap kota Homs di Suriah tengah, dan baku tembak dini hari antara pemerintah dan pasukan pemberontak di Damaskus tengah. Angka kematian itu tidak bisa dikukuhkan secara independen.
Para anggota senior oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), memilih Abdulbaset Sieda, seorang Kurdi, menjadi pemimpin baru kelompok itu dalam pertemuan di Istanbul Minggu pagi. Para anggota SNC menggambarkan Sieda, 55 tahun, yang selama ini tinggal di pengasingan di Swedia sebagai tokoh moderat. Dia menggantikan Burhan Ghalioun, yang setuju untuk mengundurkan diri bulan lalu karena kritik atas kepemimpinannya.
SNC telah dicemari oleh pertikaian internal sejak dibentuk tahun lalu untuk menampilkan alternatif yang kredibel sebagai pengganti pemerintahan otokrasi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para kritius Ghalioun mengeluh bahwa ia memberi para Islamis terlalu banyak peran dalam SNC dan tidak berbuat cukup untuk berkoordinasi dengan komite-komite aktivis pemuda yang menggalang protes di dalam wilayah Suriah.
Berbicara dalam pertemuan Sabtu, Sieda mengatakan SNC hendaknya terus mereformasi diri dengan memasukkan tokoh-tokoh oposisi dan berfungsi sebagai wakil nyata rakyat Suriah.