Sedikitnya dua tokoh masyarakat sipil Vietnam dicegah menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Barack Obama, Selasa (24/5), untuk membicarakan persoalan hak asasi manusia dan isu-isu sosial.
Wartawan yang beralih menjadi blogger dan aktivis, Doan Trang mengatakan ia ditahan di sebuah asrama di provinsi Ninh Binh di utara negara itu selama satu hari, ketika ia sedang dalam perjalanan dari Ho Chi Minh City ke Hanoi untuk bertemu dengan Obama atas undangan Kedutaan Besar Amerika di Hanoi.
Katanya kepada VOA, "Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya ditahan karena tulisan saya di Facebook tentang proses pemilu yang tidak demokratis di Vietnam."
"Mereka membantah mencegah saya menghadiri pertemuan dengan Presiden Obama, tetapi orang tahu benar mengapa mereka melakukan itu. Ketika saya katakan kepada mereka bahwa mencegah saya itu tidak benar dan tidak diplomatis, mereka menantang saya untuk menuntut mereka," ujarnya.
"Mereka bahkan mengatakan kepada saya bahwa saya berdusta, karena tidak ada jadwal pertemuan Presiden Obama dengan para aktivis dalam agenda resmi. "
Sementara itu, Dr Nguyen Quang A, undangan lain yang tidak hadir, mengatakan ia "dipaksa masuk ke mobil" dan dibawa ke pinggiran Hanoi sampai Obama meninggalkan ibukota itu menuju Ho Chi Minh City, persinggahan terakhir dari kunjungan kenegaraannya.
Obama bertemu dengan enam anggota masyarakat sipil Vietnam, tetapi juga menegaskan bahwa ada "beberapa aktivis lain yang diundang, tetapi dicegah untuk datang karena berbagai alasan."
Laporan-laporan berita mengatakan bahwa wakil penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Ben Rhodes mengatakan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengajukan masalah ini kepada para pejabat Vietnam.
Menghadapi kritikan dari organisasi hak asasi, Vietnam beberapa kali membantah tuduhan menahan para pembangkang, dan menyatakan hanya menahan mereka yang melanggar hukum. [sp]