Sebuah kelompok aktivis mengatakan, jumlah warga Kristen Asiria yang diculik militan ISIS di Suriah timur laut telah meningkat menjadi sedikitnya 220 orang.
Organisasi HAM yang berbasis di Inggris, “Syrian Observatory for Human Rights” mengungkapkan, para militan itu menangkap orang-orang tadi selama tiga hari terakhir ini sewaktu mereka merebut 10 desa di propinsi Hassakeh.
ISIS telah menarget kelompok-kelompok agama minoritas dengan penculikan dan pembunuhan selama gerakan perluasan wilayah mereka di Irak utara dan Suriah. Selain penculikan di propinsi tadi, menurut para aktivis, lebih banyak lagi warga yang melarikan diri ke kota-kota besar di Hassakeh dan Qamishli.
Para pejuang Kurdi yang didukung serangan udara koalisi militer pimpinan AS berhari-hari telah memerangi kelompok militan itu di daerah tersebut. Awal pekan ini, Departemen Luar Negeri AS menyerukan agar warga Kristen Asiria yang diculik itu segera dibebaskan.
"Penargetan ISIS terhadap kelompok minoritas keagaman itu hanya memperkuat kenyataan tentang kebrutalan dan perlakuan kelompok itu yang tak berperikemanusiaan terhadap orang-orang yang tidak sefaham dengan tujuan mereka yang memecah-belahkan dan keyakinan mereka yang beracun," demikian pernyataan juru bicara Jen Psaki.
"ISIS terus menimpakan kejahatan mereka kepada orang-orang yang tak berdosa dari semua agama, sementara mayoritas korbannya adalah warga Muslim," lanjutnya.