Aktor peraih Piala Oscar Matthew McConaughey menjadi pusat perhatian dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (7/6). Sang aktor meminta Kongres AS agar berbuat lebih banyak dan menyetujui undang-undang pengendalian senjata api untuk mengenang siswa dan guru yang tewas dalam penembakan yang terjadi bulan lalu di sebuah sekolah dasar di kota kelahirannya di Uvalde, Texas.
Dalam pidato yang berlangsung selama 22 menit yang bersifat personal, McConaughey secara keras mendesak Kongres agar menyetujui reformasi senjata yang bisa menyelamatkan nyawa tanpa melanggar hak Amandemen Kedua.
McConaughey menggunakan pengaruhnya sebagai aktor ternama untuk membuat argumen untuk undang-undang dengan cara yang tidak bisa dilakukan pemerintahan Biden, memberi kaitan yang jelas dengan kota kecil Texas tersebut dan memberi detail yang jelas tentang hilangnya nyawa 19 siswa dan dua guru dalam penembakan massal terburuk kedua di sekolah dalam sejarah Amerika.
"Kita menginginkan sekolah yang aman dan terlindungi dan kita menginginkan undang-undang senjata api yang tidak akan memudahkan orang jahat mendapatkan senjata api," kata McConaughey, yang sempat mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Texas tetapi tidak jadi.
Aktor tersebut bertemu sebentar dengan Presiden Joe Biden sebelum berbicara kepada para wartawan Gedung Putih di ruang James Brady.
McConaughey, yang menolak menjawab pertanyaan, berbicara tentang belajar menjadi pemilik senjata api yang bertanggung jawab ketika ia masih muda di Uvalde. Ia mengatakan bahwa bersama istri, ia datang ke Uvalde sehari setelah penembakan itu dan sempat bersama keluarga dari beberapa korban dan lainnya yang terimbas langsung penembakan tersebut.
Dia mengatakan setiap orang tua yang dia ajak bicara menyatakan bahwa "mereka ingin impian anak-anak mereka tetap hidup. Mereka ingin agar nyawa mereka hilang tidak dengan sia-sia," kata McConaughey. Ia menceritakan kisah pribadi sejumlah korban, menunjukkan karya seni seorang siswi dan sepatu tenis hijau yang dikenakan seorang korban.
BACA JUGA: Siswa Non-Kulit Putih Menolak Rencana Menambah Aparat Keamanan di SekolahMcConaughey mengakui bahwa undang-undang senjata api tidak akan mengakhiri penembakan massal tetapi menyatakan bahwa langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan tragedi semacam itu terjadi begitu sering.
"Kita perlu berinvestasi dalam perawatan kesehatan jiwa. Kita membutuhkan sekolah yang lebih aman. Kita perlu mencegah liputan media yang sensasional. Kita perlu memulihkan nilai-nilai keluarga. Kita perlu memulihkan nilai-nilai Amerika, dan kita perlu memiliki senjata api dengan bertanggung jawab," kata McConaughey. [ka/ps]