Angkatan Laut Sri Lanka hari Selasa (3/11) menyelamatkan lebih dari 100 paus pilot sirip pendek yang terdampar di pesisir barat daya negara itu.
Sekelompok paus pilot itu terdampar ke pantai Panadura, sekitar 25 kilometer selatan Kolombo. Angkatan laut, tim penyelamat pantai Sri Lanka, unit penyelamat polisi, relawan, penjaga pantai dan penduduk ikut dalam misi penyelamatan.
Beberapa penduduk desa menentang jam malam yang diberlakukan terkait virus corona, bergabung dengan angkatan laut dan penjaga pantai, mengarungi ombak untuk mendorong paus-paus kecil itu kembali ke air. Jet-jet ski yang disediakan oleh klub olahraga air setempat juga digunakan untuk menarik paus kembali ke laut.
Tim-tim penyelamat berhasil memindahkan setidaknya 100 paus kembali ke laut. Setidaknya dua paus yang terluka, mati dan dikuburkan.
Kantor Berita Perancis melaporkan Otorita Perlindungan Lingkungan Laut Sri Lanka mengonfirmasi ini peristiwa terbesar paus-paus itu terdampar di Sri Lanka. Pejabat-pejabat bersiap menghadapi kematian massal seperti terjadi Tasmania, Australia, September lalu, ketika sekitar 470 paus pilot terdampar dan hanya sekitar 110 yang dapat diselamatkan setelah beberapa hari upaya penyelamatan. Paus pilot - sebenarnya spesies lumba-lumba besar yang bisa tumbuh hingga enam meter dan berat satu ton – adalah makhluk yang selalu bersama-sama.
Penyebab mereka terdampar secara massal masih belum diketahui, meskipun telah dipelajari selama puluhan tahun oleh para ilmuwan. Sebagian ilmuwan percaya sifat sosial spesies itu yang ekstrim akan mendorong seluruh kelompok paus itu membantu satu paus yang kesulitan.[ka/lt]