Alat Pemungut Sampah di Samudra Pasifik Gagal Berfungsi

ARSIP – Foto arsip yang diambil tanggal 8 September 2018 ini menunjukkan sebuah kapal yang tengah menarik alat pelampung pemungut sampah menuju kolong Jembatan Golden Gate di San Fransisco menuju Samudra Pasifik (foto: AP Photo/Lorin Eleni Gill, Arsip)

Sebuah alat pemungut sampah yang dikerahkan untuk membendung sampah plastik yang mengambang di Samudra Pasifik antara California dan Hawaii telah mengalami kendala teknis dan akan ditarik ke daratan untuk dilakukan perbaikan.

Boyan Slat, yang meluncurkan proyek untuk membersihkan sampah plastik di Samudra Pasifik, menyatakan kepada NBC News pekan lalu bahwa alat pelampung sepanjang 600 meter itu akan ditarik dengan menempuh jarak sejauh 1.300 kilometer menuju Hawaii.

Apabila proses perbaikan tidak dapat dilaksanakan di sana, alat itu akan diangkut dengan menggunakan sebuah tongkang dan dikembalikan ke pelabuhan asal di Alameda, California.

Pelampung tersebut rusak setelah terus menerus diterpa angin dan gelombang di Samudra Pasifik.

Slat mengatakan meskipun ia merasa kecewa, namun ia tidak kehilangan harapan dan berikrar bahwa upaya untuk membersihkan sampah di samudra akan kembali dilakukan dalam waktu sesegera mungkin.

“Ini adalah alat dengan kategori yang belum ada sebelumnya yang dioperasikan dalam kondisi-kondisi yang penuh tantangan,” ujar inventor berusia 24 tahun asal Belanda ini. “Kami senantiasa mempertimbangkan bahwa ada kemungkinan kami harus mengangkutnya bolak-balik beberapa kali. Jadi sebenarnya ini bukan sebuah penyimpangan signifikan dari rencana asal.”

Sebelumnya Slat menyatakan pelampung ini bergerak lebih lambat dari sampah plastik, sehingga sampah itu tidak dapat terbendung.

Sebuah kapal menarik penghalang berbentuk huruf U ini di bulan September dari San Fransisco ke lokasi yang disebut sebagai Great Pacific Garbage Patch – sebuah genangan sampah yang membentuk seperti pulau dengan ukuran dua kali lebih luas dari negara bagian Texas. Alat itu sudah berada di lokasi sejak akhir bulan Oktober.

Penghalang plastik dengan layar sedalam 3 meter yang mengecil di ujungnya dimaksudkan untuk berfungsi serupa dengan garis pantai, yang mampu menjadi pembatas dari 1,8 triliun serpihan plastik yang diperkirakan oleh kalangan ilmuwan berputar-putar di sekitar lokasi sementara satwa laut tetap mampu berenang di bawah genangan sampah itu.

Slat telah menyatakan ia berharap suatu hari mampu untuk mengerahkan 60 buah alat semacam ini untuk memungut serpihan sampah plastik semacam ini dari permukaan samudra. [ww/ft]