Amazon One, Layanan Pembayaran dengan Telapak Tangan

Para pelanggan keluar dari toko Amazon Go di Seattle di mana pembeli bisa melakukan pembayaran melalui piranti pemindai telapak tangan, 4 Maret 2020.

Harus membayar belanjaan? Tidak masalah, lambaikan saja telapak tangan Anda. Inilah bentuk pembayaran baru di toko-toko Amazon Go jika uji coba teknologi baru di Seattle, Washington, berhasil.

Teknologi yang dikenal sebagai Amazon One ini merupakan “layanan tanpa kontak yang gratis, yang membuat pelanggan cukup menggunakan telapak tangan untuk membayar, masuk atau mengidentifikasi diri sendiri,” demikian petikan informasi di situs itu.

Produk yang sedang menjalani uji coba di dua toko Amazon Go di Seattle itu akan membuat pelanggan dapat memasukkan rincian kartu kredit, telepon seluler (ponsel) dan memindai telapak tangan untuk mengkaji rincian yang membedakan seperti “ukuran atau luas telapak tangan, garis-garis, dan fitur khas lain seperti pola vena atau urat nadi” pada piranti biometrik.

Data telapak tangan individu yang dikumpulkan ini akan digunakan untuk menciptakan ciri khas telapak tangan pelanggan yang unik. Amazon menggunakannya untuk melindungi informasi para pelanggan.

Perusahaan dagang-el (e-commerce) itu memastikan pada para pelanggan bahwa piranti Amazon One tidak menyimpan informasi, lepas dari digunakan atau tidaknya telapak tangan mereka.

“Kami memperlakukan telapa tangan pelanggan seperti data pribadi lain yang sangat sensitif dan menyimpannya di tempat yang aman dengan menggunakan teknik dan kendali keamanan fisik yang terbaik,” tulis situs Amazon One.

Begitu selesai, pelanggan dapat membeli barang-barang dan jasa dengan melambaikan telapa tangan ke piranti pembayaran. Hal ini juga memungkinkan pelanggan menggunakan telapak tangan sebagai bentuk identitas yang juga membuat mereka dapat masuk ke toko-toko Amazon Go tanpa kode apapun.

Namun demikian jika pelanggan berubah pikiran tentang penggunaan layanan ini, Amazon berjanji akan menghapus informasi yang sudah dikumpulkan secara menyeluruh.

Amazon mengatakan pihaknya berharap dapat meniru teknologi itu di seluruh toko-toko Amazon Go setelah percobaan di Seattle dan berharap pengecer lain dapat menggunakan jasa ini. [em/pp]