Perusahaan teknologi raksasa Amazon, pada Rabu (31/5), sepakat akan membayar uang sebesar $30,8 juta (sekitar Rp461 miliar) untuk menyelesaikan keluhan isu privasi menyangkut produk Ring dan Alexa yang diajukan oleh regulator AS, termasuk tuduhan bahwa para pegawai memata-matai pelanggan perempuan, menurut dokumen pengadilan.
Komisi Perdagangan Federal (FTC) mendakwa perusahaan kamera pengawas keamanan rumah milik Amazon, Ring, karena gagal mengimplementasikan dasar-dasar perlindungan untuk menghentikan peretas atau pegawai mengakses perangkat atau akun pelanggan.
Menurut keluhan FTC, kegagalan keamanan Ring menyebabkan pelanggaran privasi yang “mengerikan”, misalnya pelanggan perempuan “diawasi” melalui kamera pengawas keamanan rumah di kamar tidur dan kamar mandi mereka.
“Pengabaian privasi dan keamanan yang dilakukan Ring membuat pelanggan rentan menjadi korban dalam aksi mata-mata dan tindakan pelecehan,” kata direktur biro perlindungan konsumen FTC Samuel Levine dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan pengaturan yang diajukan, yang memerlukan persetujuan hakim federal, Ring akan menghapus semua data yang dilihat secara tidak sah dan meningkatkan keamanan dengan fitus-fitur seperti autentikasi multi-faktor.
Peretas mengekspolitasi kerentanan untuk tidak hanya mengakses aliran video, tapi juga mengambil alih kendali kamera untuk mengejek anak-anak, menggoda orang secara seksual, dan mengancam keluarga dengan bahaya jika mereka tidak membayar uang tebusan, menurut FTC.
Ring akan membayar uang sebesar $5,8 juta sebagai bagian dari penyelesaian masalah, seperti diusulkan dalam pengaturan tersebut.
“Ring segera menangani masalah ini bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum FTC memulai penyelidikannya,” kata Ring dalam menanggapi pertanyaan AFP, dengan menambahkan bahwa pihaknya tidak setuju dengan tuduhan tersebut.
Amazon akan membayar tambahan uang sebesar $25 juta sebagai bagian dari kesepakatan terpisah untuk menyelesaikan tuduhan FTC bahwa rekaman suara anak-anak yang ditangkap pelantang pintar Alexa disimpan ketika seharusnya dihapus, menurut regulator.
Undang-undang AS “tidak mengizinkan perusahaan untuk menyimpan data anak-anak selamanya dengan alasan apa pun, dan tentu saja tidak untuk melatih algoritma (perusahaan) mereka,” kata Levine.
Amazon akan mengidentifikasi dan menghapus informasi pribadi apa pun yang disimpannya dari profil anak yang tidak lagi aktif, menurut pengaturan yang diajukan. [rd/rs]