Organisasi amal Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF) Rabu mengatakan bahwa sedikitnya dua pasien tewas sewaktu ambulansnya dihentikan dan diserang awal pekan ini di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Staf MSF mengatakan mereka diserang pada hari Senin setelah “para anggota kelompok yang main hakim sendiri dan aparat penegak hukum” menghentikan ambulans.
Ambulans tersebut, yang membawa tiga pasien muda dengan luka tembak, dihentikan sekitar 100 meter dari rumah sakit MSF di daerah Drouillard di ibu kota dan dipaksa untuk memindahkan pasien tersebut ke sebuah rumah sakit umum, kata MSF.
Kelompok itu mengatakan polisi berusaha menangkap para pasien sebelum mengawal ambulans itu ke rumah sakit, di mana “aparat penegak hukum dan para anggota kelompok itu mengepung ambulans, menyayat ban, dan melontarkan gas air mata ke arah staf MSF di dalam kendaraan itu untuk memaksa mereka keluar.”
Para pasien yang terluka dibawa tidak jauh dari sana dan sedikitnya dua orang dieksekusi, kata MSF.
“Aksi ini merupakan unjuk kekerasan yang mengejutkan dan benar-benar menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan MSF untuk terus memberikan layanan penting untuk rakyat Haiti,” kata Christophe Garnier, kepala misi MSF. [uh/ab]