Di Amerika, agar siswa tidak lupa pada materi pelajaran, pada tingkat nasional diadakan program-program sekolah semasa libur musim panas.
Lebih dari 400 siswa menghadiri sekolah musim panas di Sekolah Dasar Bushman di Dallas, Negarabagian Texas. Ratusan siswa lainnya mengikuti program serupa di sekolah-sekolah lain di seantero kota itu, sebagian besar untuk memperbaiki nilai buruk yang didapat dalam tahun ajaran sekolah yang baru saja berakhir.
Tetapi, dalam kelas kajian sosial untuk kelas tiga SD, program ini bukan sekadar belajar untuk memperbaiki nilai. Para siswa tidak hanya membaca dengan suara lantang tentang komunitas, yang merupakan topik pelajaran hari itu. Para siswa berusia antara sembilan dan 10 tahun dalam kelas ini juga mempelajari seni. Guru Visual Arts Ron Oliver berusaha menggabungkan dua mata pelajaran itu.
Jadi, kata Oliver, selain membaca tentang komunitas dan pasar, siswa-siswa menggambar berbagai situasi dalam masyarakat.
Guru para siswa itu, Gloria Pegram, yang telah mengajar di sekolah dasar selama 15 tahun, mengatakan bahwa seni memperkuat daya ingat.
Menurut Pegram, siswa-siswa yang tidak ikut kelas tambahan dalam musim panas, seringkali harus mengulang lagi pelajaran yang sudah mereka dapat ketika kembali masuk sekolah setelah libur panjang. Hal itu terutama tampak pada siswa dari keluarga kurang mampu, yang umumnya tidak pergi ke tempat-tempat menarik untuk mengisi libur panjang, yang tidak ikut program kegiatan musim panas, atau yang tidak tinggal dekat perpustakaan umum yang menyediakan buku-buku bacaan dan program-program bacaan khusus musim panas.
Ed Pauly adalah direktur penelitian dan evaluasi pada Yayasan Wallace. LSM nirlaba itu telah menginvestasikan 50 juta dolar untuk program-program penelitian musim panas yang bisa mencegah siswa lupa pada materi pelajaran.
Menurut Pauly, salah satu pendekatan yang menjanjikan sejauh ini adalah menggabungkan seni, seperti yang telah dilakukan di SD Bushman.
Hal itu juga berlaku selama tahun ajaran sekolah umum. Itu sebabnya Gloria Pegram menyatakan ia akan memasukkan unsur-unsur yang lebih kreatif ke dalam kelas-kelas yang ia ajar dalam tahun ajaran baru sekolah ini.
Sementara Yayasan Wallace mempelajari jenis program apa yang paling pas, sistem sekolah di seluruh Amerika sedang meningkatkan ajakan untuk belajar selama musim panas, tidak hanya untuk menjembatani kesenjangan yang mencuat selama masa libur, tetapi juga membantu siswa-siswa yang kesulitan memperbaiki nilai buruk dari tahun ajaran sebelumnya.
Hampir sepertiga siswa sekolah negeri di Negarabagian New York mengikuti kelas musim panas. Di Chicago, hampir setengah dari anak-anak sekolah di kota tersebut terdaftar dalam kelas sekolah musim panas – menukar masa bermain yang biasa mereka lakukan selama musim panas, dengan terus belajar.
Tetapi, dalam kelas kajian sosial untuk kelas tiga SD, program ini bukan sekadar belajar untuk memperbaiki nilai. Para siswa tidak hanya membaca dengan suara lantang tentang komunitas, yang merupakan topik pelajaran hari itu. Para siswa berusia antara sembilan dan 10 tahun dalam kelas ini juga mempelajari seni. Guru Visual Arts Ron Oliver berusaha menggabungkan dua mata pelajaran itu.
Jadi, kata Oliver, selain membaca tentang komunitas dan pasar, siswa-siswa menggambar berbagai situasi dalam masyarakat.
Guru para siswa itu, Gloria Pegram, yang telah mengajar di sekolah dasar selama 15 tahun, mengatakan bahwa seni memperkuat daya ingat.
Menurut Pegram, siswa-siswa yang tidak ikut kelas tambahan dalam musim panas, seringkali harus mengulang lagi pelajaran yang sudah mereka dapat ketika kembali masuk sekolah setelah libur panjang. Hal itu terutama tampak pada siswa dari keluarga kurang mampu, yang umumnya tidak pergi ke tempat-tempat menarik untuk mengisi libur panjang, yang tidak ikut program kegiatan musim panas, atau yang tidak tinggal dekat perpustakaan umum yang menyediakan buku-buku bacaan dan program-program bacaan khusus musim panas.
Ed Pauly adalah direktur penelitian dan evaluasi pada Yayasan Wallace. LSM nirlaba itu telah menginvestasikan 50 juta dolar untuk program-program penelitian musim panas yang bisa mencegah siswa lupa pada materi pelajaran.
Menurut Pauly, salah satu pendekatan yang menjanjikan sejauh ini adalah menggabungkan seni, seperti yang telah dilakukan di SD Bushman.
Hal itu juga berlaku selama tahun ajaran sekolah umum. Itu sebabnya Gloria Pegram menyatakan ia akan memasukkan unsur-unsur yang lebih kreatif ke dalam kelas-kelas yang ia ajar dalam tahun ajaran baru sekolah ini.
Sementara Yayasan Wallace mempelajari jenis program apa yang paling pas, sistem sekolah di seluruh Amerika sedang meningkatkan ajakan untuk belajar selama musim panas, tidak hanya untuk menjembatani kesenjangan yang mencuat selama masa libur, tetapi juga membantu siswa-siswa yang kesulitan memperbaiki nilai buruk dari tahun ajaran sebelumnya.
Hampir sepertiga siswa sekolah negeri di Negarabagian New York mengikuti kelas musim panas. Di Chicago, hampir setengah dari anak-anak sekolah di kota tersebut terdaftar dalam kelas sekolah musim panas – menukar masa bermain yang biasa mereka lakukan selama musim panas, dengan terus belajar.