Amerika mengatakan, referandum yang direncanakan hari Minggu di Ukraina timur adalah suatu upaya untuk semakin memecah dan mengacau.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Jen Psaki mengatakan Sabtu petang kalau referandum itu tetap diadakan Amerika tidak akan mengakui hasilnya. Menurutnya, referandum itu melanggar hukum internasional serta keutuhan wilayah Ukraina.
Psaki menambahkan, Amerika kecewa Rusia tidak menggunakan pengaruhnya untuk menunda referandum itu meskipun pada awalnya presiden Russia Vladimir Putin menyarankan agar ditunda dan bahwa pasukan Rusia mulai ditarik dari perbatasan dengan Ukraina.
Namun Psaki mengatakan Amerika tidak melihat tanda-tanda pasukan Russia itu ditarik dari perbatasan.
Psaki menambahkan, Amerika kecewa Rusia tidak menggunakan pengaruhnya untuk menunda referandum itu meskipun pada awalnya presiden Russia Vladimir Putin menyarankan agar ditunda dan bahwa pasukan Rusia mulai ditarik dari perbatasan dengan Ukraina.
Namun Psaki mengatakan Amerika tidak melihat tanda-tanda pasukan Russia itu ditarik dari perbatasan.