Amerika Serikat, Selasa (8/10) menegaskan bahwa negara itu terlibat penuh di Asia, sementara Presiden Amerika Serikat Joe Biden melewatkan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut, dan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Blinken akan terbang pada Selasa untuk menghadiri pertemuan tahunan ASEAN di Laos, ketika negara tetangganya, China, negara yang dianggap Amerika Serikat sebagai pesaing utamanya, mengirim Perdana Menteri Li Qiang, bukan Presiden Xi Jinping.
“Walaupun Presiden Biden tidak akan menghadiri KTT pemimpin ASEAN tahun ini, tidak ada keraguan mengenai komitmen kuat ia dan Amerika Serikat terhadap kawasan tersebut,” kata Daniel Kritenbrink, asisten menteri luar negeri Amerika Serikat untuk Asia Timur.
Ia mengatakan bahwa Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah mengunjungi enam negara Asia Tenggara selama masa kepemimpinan mereka. Ia juga mengingatkan penyelenggaraan pertama pertemuan para pemimpin ASEAN di Washington pada tahun 2022, yang dituanrumahi oleh Biden.
Kritenbrink juga menyoroti peningkatan kerja sama Amerika Serikat dengan sekutu-sekutunya di Asia, serta peran Amerika sebagai investor asing utama di Asia Tenggara. “Saya rasa pesannya sangat jelas, bahwa Amerika Serikat di bawah pemerintahan Biden-Harris berkomitmen pada kawasan Indo-Pasifik dengan jelas dan tidak salah lagi,” ujarnya.
Konferensi tingkat tinggi itu digelar beberapa minggu sebelum pemilu Amerika Serikat. Meski demikian, Biden masih berencana bepergian ke luar negeri pada pekan mendatang, yaitu ke Jerman dan Angola, untuk memenuhi janjinya mengunjungi Afrika sub-Sahara sebagai presiden.
Harris, yang menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat untuk menggantikan Biden yang mundur akibat kekhawatiran mengenai usianya yang sudah 81 tahun, menghadiri KTT ASEAN tahun lalu di Jakarta, setelah Biden juga melewatkannya.
Saat itu, Biden justru memilih untuk terbang langsung ke New Delhi, India, untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan persis setelah KTT ASEAN, untuk kemudian melakukan kunjungan bilateral ke Vietnam.
Di Laos, Blinken akan membahas “pentingnya menjunjung tinggi hukum internasional di Laut China Selatan,” kata Kritenbrink, seiring meningkatnya kekhawatiran di Filipina, khususnya terkait langkah-langkah agresif China mengenai klaim maritimnya.
Blinken, yang sebagian besar waktunya habis untuk menangani krisis di Timur Tengah, juga akan membahas invasi Rusia ke Ukraina dan kekacauan pascakudeta di Myanmar dalam pertemuan-pertemuannya, kata Kritenbrink.
Di antara sekutu Amerika Serikat yang akan hadir dalam KTT ASEAN di Laos yaitu perdana menteri Jepang dan perdana menteri Thailand yang baru, Shigeru Ishiba dan Paetongtarn Shinawatra, serta Persana Menteri Australia Anthony Albanese. [rd/ab]