Angkatan Udara AS melepas pesawat tak berawak WaveRider yang mampu terbang dengan 6 kali kecepatan suara dari sayap pesawat pembom B-52 pada ketinggian 15.000 meter.
Militer Amerika menguji-coba pesawat tak-berawak di angkasa Samudera Pasifik hari Selasa yang diharapkan terbang dengan kecepatan 6 kali kecepatan suara.
Jurubicara Pangkalan Angkatan Udara Edwards John Haire mengukuhkan sebuah pesawat B-52 terbang ke angkasa hari Selasa dengan membawa pesawat eksperimen itu, tetapi tidak memberi keterangan mengenai status penerbangan percobaan tersebut.
Angkatan Udara sebelumnya mengatakan pesawat eksperimen itu – the WaveRider – dijatuhkan dari sayap pesawat pembom B-52 pada ketinggian kira-kira 15 ribu meter.
Percobaan itu kemudian menghidupkan mesin roket pesawat yang berbahan bakar padat dan mesin pesawat yang berbentuk misil itu meningkatkan kecepatan hingga lebih dari 7.300 kilometer satu jam yang disebut Mach 6.
The WaveRider dapat mencapai ketinggian 21 ribu meter dalam penerbangan lima menitnya, lalu jatuh ke laut. Militer mengatakan mereka tidak berencana memungut kembali pesawat itu.
Dalam percobaan sebelumnya bulan Mei tahun 2010, pesawat lain mencapai kecepatan 5 kali kecepatan suara, tetapi percobaan berakhir lebih cepat karena masalah teknis.
Para pejabat pertahanan Amerika mengharapkan pesawat hipersonik itu sebagai jalan untuk meningkatkan banyak kekuatan Amerika di udara.
Di masa depan, teknologi ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan dengan drastis kecepatan penerbangan komersial, yang akan mampu mewujudkan penerbangan antar benua yang luar biasa cepat. Dengan teknologi ini, penerbangan komersial hanya memakan waktu kurang dari satu jam antara London dan New York.
Jurubicara Pangkalan Angkatan Udara Edwards John Haire mengukuhkan sebuah pesawat B-52 terbang ke angkasa hari Selasa dengan membawa pesawat eksperimen itu, tetapi tidak memberi keterangan mengenai status penerbangan percobaan tersebut.
Angkatan Udara sebelumnya mengatakan pesawat eksperimen itu – the WaveRider – dijatuhkan dari sayap pesawat pembom B-52 pada ketinggian kira-kira 15 ribu meter.
Percobaan itu kemudian menghidupkan mesin roket pesawat yang berbahan bakar padat dan mesin pesawat yang berbentuk misil itu meningkatkan kecepatan hingga lebih dari 7.300 kilometer satu jam yang disebut Mach 6.
The WaveRider dapat mencapai ketinggian 21 ribu meter dalam penerbangan lima menitnya, lalu jatuh ke laut. Militer mengatakan mereka tidak berencana memungut kembali pesawat itu.
Dalam percobaan sebelumnya bulan Mei tahun 2010, pesawat lain mencapai kecepatan 5 kali kecepatan suara, tetapi percobaan berakhir lebih cepat karena masalah teknis.
Para pejabat pertahanan Amerika mengharapkan pesawat hipersonik itu sebagai jalan untuk meningkatkan banyak kekuatan Amerika di udara.
Di masa depan, teknologi ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan dengan drastis kecepatan penerbangan komersial, yang akan mampu mewujudkan penerbangan antar benua yang luar biasa cepat. Dengan teknologi ini, penerbangan komersial hanya memakan waktu kurang dari satu jam antara London dan New York.