Rouhani Nyatakan Kemenangan atas Musuh Negara yang Lancarkan Protes

Presiden Iran Hassan Rouhani di Teheran, Iran, 14 Oktober 2019. (Foto: dok).

Presiden Iran Hassan Rouhani hari Rabu (20/11) menyatakan “kemenangan” atas apa yang disebutnya musuh-musuh negara yang melancarkan aksi protes.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengklaim telah meraih kemenangan atas musuh-musuh negaranya yang ditudingnya menyulut protes-protes anti-pemerintah di berbagai penjuru negara itu yang dipicu kenaikan harga bensin.

Dalam pidato televisinya yang disiarkan secara nasional, Rabu (20/11), Rouhani mengatakan demonstransi-demonstrasi pro-pemerintah yang berlangsung secara spontan di berbagai punjuru Iran, sebelumnya pada hari itu, menunjukkan kekuatan rakyat Iran yang sesungguhnya dalam menentang konspirasi yang dilakukan Arab Saudi, Israel dan AS.

Televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman video demonstrasi-demonstrasi pro-pemerintah di beberapa lokasi, Selasa (19/11), dalam usaha meredakan protes anti-pemerintah. Pihak berwenang juga memperpanjang masa pembekuan total akses internet hingga hari keempat untuk mencegah rakyat Iran berbagi gambar-gambar protes ke luar negeri. Penghentian layanan internet, yang mulai berlangsung Sabtu malam, mempersulit usaha media independen untuk mengetahui seberapa besar demonstrasi pro-pemerintah yang berlangsung Selasa.

Protes anti-pemerintah berlangsung sebagai tanggapan atas tindakan pemerintah yang secara tiba-tiba menaikan harga bensin bersubsidi hingga sebesar 50 persen pada Jumat lalu. Banyak rakyat Iran memandang kenaikan harga itu sebagai beban berat, mengingat kondisi ekonomi yang memburuk.

BACA JUGA: Amnesty International: 106 Tewas dalam Protes Anti-Pemerintah di Iran

Amnesty International mengatakan, pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 106 orang sejak berlansungnya protes anti-pemerintah Jumat lalu, empat kali lipat dibanding jumlah korban tewas dalam aksi protes massal di Iran dua tahun lalu.

Perhitungan kelompok HAM yang berbsai di London itu didasarkan pada keterangan saksi mata, video-video yang beredar di media sosial, dan laporan para aktivis HAM Iran di pengasingan. [ab/uh]