Amnesty International hari Senin dalam laporan yang diterbitkan bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional mengatakan jumlah perempuan dan remaja putri Kamboja yang diperkosa meningkat namun sejumlah pelakunya bisa lolos dari jeratan hukum karena korupsi yang meningkat.
Kelompok HAM ini menambahkan puluhan korban perkosaan dimintai uang dalam jumlah besar ketika melaporkan kasusnya kepada polisi untuk mendapatkan keadilan.
Laporan itu menambahkan perempuan dan remaja putri yang miskin rentan terhadap kekerasan seksual karena tidak mempunyai kekuatan mempertahankan diri sebelum dan sesudah kekerasan itu terjadi. Dikatakan lembaga itu, kebanyakan pelaku perkosaan tidak dihukum sementara para korban berjuang keras mendapatkan bantuan hukum dan medis.
Laporan tersebut memuat 30 wawancara dengan perempuan dan remaja putri berusia antara 10 sampai 40 tahun. Amnesty Internasional mendesak pemerintah Kamboja agar secara terbuka mengutuk kekerasan seksual dan bekerja keras untuk menghilangkan noda yang terkait dengan perkosaan.