Anak-Anak Laporkan Perubahan Iklim dalam Tayangan Global di Televisi

ILUSTRASI - Perempuan berjalan melewati air banjir setelah hujan lebat, di Mogadishu Somalia, Senin, 20 November 2023. (AP/Farah Abdi Warsame)

Para pemirsa televisi di seluruh dunia akan mendapat laporan khusus mengenai cuaca, Kamis (21/3), sewaktu anak-anak muncul di layar kaca untuk menyampaikan prakiraan khusus mengenai masa depan mereka, yang terancam oleh krisis iklim.

Mulai dari CNN hingga France 2, dan dalam berbagai bahasa, mulai dari Spanyol, Arab hingga Hindi, tayangan ini merupakan bagian dari upaya yang diprakarsai oleh Program Pembangunan PBB (UNDP), Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan The Weather Channel.

“Saya Kaylee, dengan laporan cuaca yang sangat istimewa. Dari bawah sana hingga ke atas sini, semuanya aneh,” kata Kaylee yang berusia sebelas tahun kepada pemirsa. “Ini bukan sekadar laporan cuaca bagi kita. Ini masa depan kita,” ujarnya.

Dalam laporan yang disampaikan Kaylee, atau Noam atau Esteban dalam bahasa-bahasa lainnya, suhu tampak terus naik di peta dunia. Itu baru awalnya. Laporan kemudian beranjak ke ramalan tahun 2050, dilatarbelakangi kebakaran dan rumah-rumah yang ambruk akibat tekanan air sungai yang meluap.

Laporan berdurasi satu menit ini dijadwalkan ditayangkan di 80 lebih negara di berbagai saluran TV maupun di platform online.

Laporan itu akan ditayangkan dalam bahasa Prancis, Inggris, Spanyol, Arab, Hindi, Swahili dan bahkan Thai serta Portugis, kata UNDP dalam siaran persnya.

Nikolaj Coster-Waldau menghadiri pemutaran perdana "Game Of Thrones" musim keenam di TCL Chinese Theater, Los Angeles, 10 April 2016. (Jordan Strauss/Invision/AP)

“Anak-anak kita akan menjadi reporter cuaca masa depan, jurnalis iklim, petugas bantuan darurat dan profesional medis,” kata aktor Nikolaj Coster-Waldau dari "Game of Thrones," salah satu duta prakarsa tersebut.

Kampanye ini “menunjukkan kepada kita wajah-wajah mereka yang akan paling terdampak oleh tindakan iklim kita.”

Duta lainnya, aktris Michelle Yeoh, mengatakan bahwa “meskipun laporan cuaca mereka itu saat ini hanya fiksi, penting sekali bagi kita untuk mengambil tindakan berarti untuk melindungi planet ini untuk anak-anak kita dan generasi mendatang.”

Ada kemungkinan besar pada tahun 2024 tercapai suhu yang mencapai rekor tertinggi. Sementara itu WMO mengatakan bahwa tahun lalu merupakan puncak “periode 10 tahunan terpanas yang pernah tercatat.”

ILUSTRASI - Anak-anak bermain air mancur menikmati penghujung hari yang panas di VDNKh (Pameran Prestasi Perekonomian Nasional) Moskow, Rusia, Senin, 27 Juni 2022. (AP/Alexander Zemlianichenko)

“Keputusan kita hari ini akan membentuk masa depan banyak generasi mendatang. Kampanye ini merupakan seruan bagi tindakan mendesak demi manusia dan planet,” kata Sekjen WMO Celeste Saulo.

Prakiraan cuaca oleh anak-anak merupakan kelanjutan dari kampanye lain UNDP yang diluncurkan pada tahun 2021 dalam upaya memobilisasi tindakan iklim.

Dalam kampanye tersebut, seekor dinosaurus rekaan komputer yang bernama Frankie menerobos masuk Majelis Umum PBB dan berseru, “Setidaknya kita punya asteroid. Apa alasan Anda?”

“Jangan pilih kepunahan. Selamatkan spesies kalian sebelum terlambat.” [uh/ns]