Seorang anak laki-laki jenius dari Belgia akan mendaftar pada program doktoral di universitas AS setelah orang tuanya mengeluarkannya dari perguruan tinggi Belanda.
Laurent Simons, usia 9 tahun, akan menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi AS yang tidak disebutkan namanya untuk mengikuti program Ph.D. dalam bidang teknik listrik, kata orangtuanya kepada CNN, Selasa.
Simons sebelumnya belajar di Universitas Teknologi Eindhoven (TUE). Orang tuanya ingin ia menyelesaikan program teknik tiga tahun dalam 10 bulan, sebelum ulang tahunnya pada 26 Desember, sehingga ia bisa menjadi lulusan universitas berusia 9 tahun pertama di dunia.
Orang tuanya menolak tawaran TUE untuk mengizinkannya lulus pada pertengahan 2020.
TUE dalam sebuah pernyataan mengatakan tidak mungkin bagi Simons untuk menyelesaikan studinya sebelum berusia 10 tahun,sementara juga mengembangkan "wawasan, kreativitas, dan analisa kritis."
TUE juga memperingatkan agar tidak memberi "tekanan berlebihan pada mahasiswa berusia 9 tahun ini" yang disebut-sebutmemiliki "bakat yang belum pernah ada sebelumnya."
Alexander Simons, ayah Laurent, mengatakan kepada CNN, ia dan istrinya menarik putra mereka dari TUE karena telah menerima tawaran dari perguruan tinggi Amerika, dan tidak mungkin baginya untuk membagi waktu antara dua perguruan tinggi.
"Terkadang, kita harus membuat pilihan," kata Alexander Simons kepada CNN. "Jika dilewatkan, kita tidak pernah tahu apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu lagi."
Seandainya Laurent Simons lulus sebelum ulang tahunnya, ia akan mengalahkan Michael Kearney, yang lulus dari University of Alabama pada tahun 1984 pada usia 10.
Kearney menjadi lulusan perguruan tinggi termuda di dunia, sebuah prestasi yang diakui oleh Guinness World Records.