Sina Weibo, mikroblog seperti Twitter yang populer di Tiongkok, bulan lalu secara tidak terduga mencabut blokir pencarian informasi terkait tokoh pemimpin negara itu.
Laporan-laporan media baru-baru ini menunjukkan lembaga sensor pemerintah Tiongkok melonggarkan cengkeramannya di internet setelah mikroblog terbesar di negara itu tampak membiarkan diskusi yang lebih terbuka mengenai para pemimpin Partai Komunis.
Namun, para analis mengatakan, langkah itu tidak mencerminkan adanya kelonggaran dalam sistem sensor Tiongkok yang disebut "Great Firewall of China."
Sina Weibo, mikroblog seperti Twitter yang populer di Tiongkok, bulan lalu secara tidak terduga mencabut blokir, yang memungkinkan pencarian informasi mengenai para pemimpin Tiongkok, seperti ketua Partai Komunis sekarang Xi Jinping, dan pendahulunya, Presiden Hu Jintao yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Sebelumnya, para pengguna internet yang berusaha mencari informasi seperti itu akan mendapatkan pesan yang mengatakan, sesuai hukum dan peraturan yang berlaku, hasil pencarian tidak bisa ditampilkan.
Martin Johnson, pendiri GreatFire.org, sebuah situs yang memonitor internet di Tiongkok, mengatakan, beberapa pengguna internet mengartikan perkembangan ini sebagai isyarat bahwa para pemimpin baru negara itu berkomitmen terhadap kebebasan internet yang lebih besar.
Namun Johnson mengatakan perkembangan itu tidak signifikan. Ia mengatakan, meskipun sejumlah nama para pemimpin senior sudah tidak diblokir, hasil pencarian hanya terbatas pada sejumlah kecil informasi yang sudah disensor sebelumnya yang mencakup berita-berita resmi yang membosankan.
Namun, para analis mengatakan, langkah itu tidak mencerminkan adanya kelonggaran dalam sistem sensor Tiongkok yang disebut "Great Firewall of China."
Sina Weibo, mikroblog seperti Twitter yang populer di Tiongkok, bulan lalu secara tidak terduga mencabut blokir, yang memungkinkan pencarian informasi mengenai para pemimpin Tiongkok, seperti ketua Partai Komunis sekarang Xi Jinping, dan pendahulunya, Presiden Hu Jintao yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Sebelumnya, para pengguna internet yang berusaha mencari informasi seperti itu akan mendapatkan pesan yang mengatakan, sesuai hukum dan peraturan yang berlaku, hasil pencarian tidak bisa ditampilkan.
Martin Johnson, pendiri GreatFire.org, sebuah situs yang memonitor internet di Tiongkok, mengatakan, beberapa pengguna internet mengartikan perkembangan ini sebagai isyarat bahwa para pemimpin baru negara itu berkomitmen terhadap kebebasan internet yang lebih besar.
Namun Johnson mengatakan perkembangan itu tidak signifikan. Ia mengatakan, meskipun sejumlah nama para pemimpin senior sudah tidak diblokir, hasil pencarian hanya terbatas pada sejumlah kecil informasi yang sudah disensor sebelumnya yang mencakup berita-berita resmi yang membosankan.