Analis: Lawatan Menlu AS Imbangi Pengaruh Tiongkok di Afrika

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton (Foto: dok). Para analis mengatakan lawatan Menlu Clinton ke Afrika dimaksudkan untuk mengimbangi pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.

Para analis mengatakan lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton ke tujuh negara Afrika dimaksudkan untuk mengimbangi pengaruh Tiongkok yang meningkat di benua yang kaya sumber-daya alam itu.
Dalam lawatan 10 hari ke Afrika, Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Menlu Clinton akan menekankan rencana Amerika untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, memperluas pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memajukan perdamaian dan keamanan di Afrika.

Namun para analis, termasuk profesor Universitas Amerika Emilio Viano, mengatakan kepada VOA bahwa bagian dari strategi itu adalah menantang peranan Tiongkok, yang bulan lalu mengumumkan investasi besar-besaran yang baru di seluruh benua yang bertumbuh dengan cepat itu.

Dalam pertemuan puncak antara pemimpin Afrika dan Tiongkok di Beijing bulan Juli, Tiongkok menjanjikan 20 miliar dolar kredit baru untuk Afrika dalam tiga tahun mendatang, melipat gandakan dana yang telah diberikan tiga tahun sebelumnya.

Perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara Afrika telah meningkat di saat Beijing mencari sumber-daya untuk memotori kemajuan pesat ekonominya. Perdagangan tersebut mencapai rekor 166 miliar dolar tahun lalu.

Viano mengatakan Washington tidak ingin ketinggalan menjaga kepentingan ekonominya di Afrika, dimana terdapat beberapa negara yang ekonominya bertumbuh paling cepat di dunia. Menurut Viano, tampaknya Washington ingin mengubah sikap yang diangap meremehkan Afrika, yang mulai terjadi pada masa pemerintahan mantan Presiden George W. Bush.

Lawatan ini dipandang sebagai bagian dari strategi Presiden Barack Obama yang diumumkan baru-baru ini terhadap Sub-Sahara Afrika, akan membawa Clinton ke Senegal, Sudan Selatan, Uganda, Kenya, Malawai, Afrika Selatan, dan Ghana.

Kemajuan demokrasi dan hak azasi manusia juga diutamakan dalam lawatan Menlu Clinton tersebut. Banyak kalangan telah menuduh Tiongkok meremehkan masalah hak azasi manusia dalam perluasan cepat investasinya di seluruh Afrika, yang menimbulkan keprihatinan akan pelanggaran hak buruh dan korupsi di dalam perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut.