Analis: Pembebasan 3 Warga AS, Sinyal Penting dari Korut

  • Cindy Saine

Presiden Donald Trump memberikan sambutan saat berdiri bersama Tony Kim (kedua dari kiri), Kim Dong Chul (kanan tengah) dan Kim Hak Song (kanan), tiga warga Amerika yang ditahan di Korea Utara selama lebih dari setahun, setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland, 10 Mei 2018.

Tiga warga negara Amerika yang ditahan di Korea Utara tiba di Amerika pada Kamis dini hari, disambut langsung oleh Presiden Donald Trump. Para pakar menyatakan pembebasan tersebut merupakan sinyal terbaru mengenai membaiknya hubungan antara Amerika Serikat dan Korea Utara menjelang pertemuan puncak yang direncanakan berlangsung antara Presiden Trump dan Kim Jong-un.

Trump mengatakan ia meyakini pertemuan tersebut akan sangat baik bagi kawasan dan dunia. Akan tetapi hari Rabu (9/4), ia mengatakan kepada para wartawan bahwa “semuanya dapat saja ditinggalkan.” Berikut laporan lengkap wartawan VOA di Departemen Luar Negeri Amerika Cindy Saine.

Presiden Donald Trump gembira dengan dibebaskannya tiga warga Amerika yang ditahan Korea Utara dan memikirkan tentang pertemuan puncaknya dengan Kim Jong-un.

Trump mengatakan kemajuan diplomatik tercapai menyusul pembicaraan dengan para pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan China.

"Jadi, saya pikir hubungan yang kita miliki dengan Perdana Menteri (Jepang Shinzo) Abe, Presiden (Korea Selatan) Moon (Jae-in), Presiden (China) Xi (Jinping), semuanya menuju ke apa yang terjadi sekarang ini. Dan kami sangat menantikan pertemuan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Ini akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang terkait dengan waktu penyelenggaraannya,” kata Presiden Trump.

Meskipun pembebasan ketiga warga Amerika yang ditahan itu membangun iktikad baik, para pakar menyatakan kesenjangan antara kedua pihak masih sangat lebar.

Patrick Cronin, dari lembaga kajian Center for a New American Security yang berpusat di Washington DC, mengatakan,"Jadi masih panjang jalan yang harus kita tempuh dalam upaya mengubah pembukaan diplomatik dengan Korea Utara ini menjadi sesuatu yang berkelanjutan. Ini bisa jadi berupa perdamaian yang tahan lama dan dapat menjurus pada perlucutan senjata nuklir.”

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengunjungi Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan membawa pulang ketiga warga negara Amerika yang ditahan di sana.

Sementara itu seorang pakar lainnya, Daryl Kimball dari Arms Control Association, mengatakan, Kim Jong-un sedang berupaya membangun itikad baik menjelang pertemuan puncaknya dengan Trump.

"Menurut saya yang penting adalah apa yang akan dicapai kedua orang itu dalam pertemuan mereka, proses diplomatik terstruktur apa yang akan diluncurkan melalui pertemuan puncak ini. Akan ada banyak yang harus dilakukan sebelum kita mulai merayakannya. Menurut saya Presiden Trump telah memulai perayaan agak terlalu dini,” kata Daryl Kimball.

Para pakar memperingatkan bahwa kerja keras perundingan diplomatik ini baru saja dimulai.

Sementara itu, kedatangan tiga warga negara Amerika dari Korea Utara di Pangkalan Udara Militer Andrews, Maryland, pada Kamis dini hari disambut langsung oleh Presiden Trump. Trump, yang didampingi Ibu Negara Melania, memasuki pesawat jet C-40 Angkatan Udara Amerika untuk berbicara sebentar dengan ketiga bekas tahanan Korea Utara tersebut.

Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga menyambut warga Amerika keturunan Korea itu sewaktu ketiganya keluar dari pesawat militer tersebut. [uh/lt]