Wakil presiden yang juga kandidat terdepan dalam pemilihan presiden Taiwan, William Lai, pada Sabtu (12/8) akan bertolak untuk kunjungan tujuh hari ke Paraguay. Dalam perjalanan itu, ia akan transit di New York dan San Francisco, hal yang diprotes keras oleh China.
Meskipun AS dan Taiwan menganggap persinggahan Lai itu sebagai hal “rutin” bagi para pejabat Taiwan, China mengatakan menentang keras “kunjungan” semacam itu, terutama oleh seseorang seperti Lai, politisi yang dianggap Beijing sebagai “separatis kemerdekaan Taiwan.”
Para analis mengatakan Taipei dan Washington akan berupaya memastikan persinggahan Lai itu tidak memperburuk ketegangan AS-China, tetapi kunjungan itu berlangsung pada waktu tantangan terhadap hubungan antara kedua ekonomi terbesar dunia itu terus meningkat.
BACA JUGA: China Protes AS Kirim Senjata ‘Berbahaya’ ke Taiwan“Taiwan dan AS akan berusaha membuat lawatan ini bermakna bagi Lai tetapi tidak dengan cara yang memancing kemarahan,” kata Lev Nachman, ilmuwan politik di National Chengchi University di Taiwan, kepada VOA.
Para kandidat presiden Taiwan telah mengunjungi AS selama kampanye pemilihan presiden pada masa lalu. Namun, para pakar mengatakan peran Lai sebagai wakil presiden yang sedang menjabat akan membuat Washington menangani kunjungan itu dengan lebih hati-hati karena tidak ingin dianggap sebagai dukungan bagi Lai.
“AS tidak dapat memperlakukan Lai terlalu baik atau terlalu buruk. Jadi membiarkan ia transit melalui New York dan San Francisco merupakan kompromi, menurut pendapat saya,” kata Chen Fang-yu, ilmuwan politik di Soochow University di Taiwan, kepada VOA.
Chen menambahkan bahwa ketika Washington mengharapkan lebih banyak keterlibatan militer dan diplomatik dengan China, dengan Washington mengundang Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk mengunjungi Washington bulan depan, AS akan berupaya membuat persinggahan Lai “kurang begitu formal” guna menghindari munculnya reaksi berlebihan dari Beijing.
“Secara diplomatis, AS ingin menghindari terlalu banyak kejutan,” katanya.
Sejauh ini, pihak berwenang Taiwan belum mengungkapkan rincian rencana perjalanan Lai. Namun, para sumber yang mengetahui tentang pengaturannya mengatakan kepada VOA bahwa ia mungkin akan mengadakan acara dengan komunitas warga Amerika keturunan Taiwan. Dalam perjalanannya untuk menghadiri acara pelantikan presiden terpilih Paraguay Santiago Pena, Lai akan singgah di New York pada Sabtu (12/8) dan singgah lagi di San Francisco pada Rabu (16/8) sebelum kembali ke Taiwan.
Lai melakukan persinggahan serupa di AS pada Januari 2022 sebagai bagian dari lawatannya ke Honduras. Dalam persinggahan itu, ia melakukan pertemuan daring dengan mantan ketua DPR Nancy Pelosi dan Senator Tammy Duckworth serta bertemu para anggota komunitas Taiwan. Kali ini, belum jelas apakah ia akan mengadakan diskusi tingkat tinggi seperti itu. [uh/ab]