Para ahli melihat pidato berapi-api yang dilakukan Kim Jong Un pada pekan ini merupakan upaya Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh. Kim berharap tindakannya itu sebagai tanggapan yang dapat dibenarkan terhadap latihan militer bersama AS dan Korea Selatan berskala penuh yang akan dilakukan dalam beberapa minggu.
Pemimpin Korea Utara itu mengatakan persenjataan nuklirnya “sepenuhnya siap” untuk menunjukkan kekuatannya “sesuai dengan misinya.” Ia mengungkapkan hal itu dalam pidato yang menandai ulang tahun ke-69 gencatan senjata yang membuat Perang Korea berakhir dengan tidak nyaman pada Rabu.
Dia menyalahkan AS karena "menghasut" Korea Selatan dan "secara terbuka melancarkan latihan perang bersama skala besar, yang dengan serius mengancam keamanan negara kami."
BACA JUGA: Korut Ancam Nuklir di Tengah Ketegangan dengan AS, KorselAncaman itu muncul ketika AS dan Korea Selatan menganggap bahwa Korea Utara telah selesai mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh.
Sementara itu, kerja sama militer antara Washington dan Seoul meningkat dengan dimulainya kembali latihan militer bersama yang direncanakan akan dolakukan pada akhir Agustus. Sebelumnya latihan tersebut ditangguhkan atau dikurangi dikurangi selama pemerintahan Moon Jae-in, dengan harapan untuk mendorong dialog antar-Korea. [ps/ah]