Aneka Warna Jus Segar Semarakkan Ramadan di Mesir

  • Associated Press

Minuman Roselle (minuman yang terbuat dari bunga sepatu), salah satu minuman segar khas Mesir yang disajikan dingin untuk berbuka puasa di bulan suci Ramadan. (IG / @ anosnummies)

Jajaran botol berisi jus beraneka warna di toko-toko di Mesir memikat pembeli. Jus manis sering menjadi sajian pokok di meja makan warga selama Ramadan ini.

Selama Ramadan, wadah-wadah air berisi jus kerap hadir di meja-meja makan warga Mesir sewaktu mereka berbuka puasa.

Para pembeli di toko-toko jus yang telah menahan haus seharian biasanya terpikat dan membeli aneka minuman itu yang dijajakan dalam aneka pilihan warna.

Bagi sebagian warga Mesir, rasa yang paling penting semasa Ramadan berasal dari aneka jus manis yang disajikan bersama hidangan utama.

Jus Carob, salah satu minuman khas Mesir untuk berbuka puasa di bulan suci Ramadan. (Photo: Instagram/@nanosnummies)

Mansour Abdel Galil, seorang pembeli, mengatakan, "Saya biasa membeli sobia, jus asam, carob [karob] dan akar manis, karena tubuh kita kehilangan banyak cairan selama jam-jam puasa Ramadan, jadi kami berusaha mengganti cairan tersebut setelah iftar.”

Sobia adalah minuman tradisional Mesir yang terbuat dari beras, susu, santan dan gula, yang diberi rasa vanilla dan disajikan dingin dengan es batu. Sedangkan carob adalah kacang-kacangan dari pohon carob, tanaman asli di kawasan Mediterania.

Your browser doesn’t support HTML5

Aneka Warna Jus Segar Semarakkan Ramadan di Mesir

Nabil Gamri, seorang fisioterapis, menjelaskan, “Ada penurunan tekanan darah dan kadar glukosa pada jam-jam puasa. Cara tercepat untuk memulihkannya adalah dengan minum jus atau minuman manis pada umumnya, dan makan kurma. Ini adalah kebiasaan yang sehat, tetapi kalau berlebihan menimbulkan masalah. Melakukannya dengan kadar yang biasa tidak akan mengganggu.”

Berbagai minuman jus favorit selama Ramadan di antaranya jus asam, hibiscus dan aprikot.

Minuman enab (asam) dan hibiscus (kembang sepatu), minuman favorit warga Alexandria, Mesir untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. (Foto: IG / @ nanosnummies)

Tahun ini, bisnis toko jus di Mesir tampaknya lebih baik ketimbang tahun lalu.

Jam malam pada tahun lalu membatasi lamanya toko jus beroperasi. Ini mempengaruhi nilai penjualan mereka.

Salah seorang pemilik toko jus Ahmed Mohamed mengemukakan, "Tahun ini, bisnis jauh lebih baik daripada tahun lalu. Orang-orang lebih terbiasa dengan masalah pandemi virus corona. Negara juga berbeda kondisinya daripada setahun silam, sewaktu terjadi lockdown. Ini menimbulkan perubahan dan penjualan pun berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.”

Seorang penjual jus mangga di Tahrir Square, Kairo, Mesir, 11 Juli 2011. (Foto: dok).


Faktor lain yang meningkatkan penjualan adalah cuaca. Penjualan di toko-toko jus di Mesir berkembang dengan baik pada hari-hari yang panas. Seorang pemilik toko jus lainnya, Tarek Ibrahim, menjelaskan, "Semuanya berkaitan dengan cuaca. Permintaan lebih rendah sewaktu cuaca dingin. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi pula permintaan akan jus karena cuaca yang panas.”

Mulai dari sobia yang berwarna pucat sepucat santan, hingga jus buah yang baru diperas dan beraneka warna, minuman-minuman menyegarkan ini menawarkan kelegaan bagi warga Mesir di tengah suhu yang panas. [uh/ab]