Angelina Jolie, aktris Hollywood sekaligus duta khusus UNHCR, mengunjungi pengungsi Suriah di kamp pengungsi di Yordania.
Mata aktris Angelina Jolie mendadak basah karena air mata, saat mengatakan bahwa ia mendengar kisah-kisah yang “mengerikan” dan “melukai hati” dari pengungsi Suriah yang ia temui Selasa (11/9) di kamp di Yordania, tempat penampungan bagi mereka yang melarikan diri dari perang saudara di negara tetangga tersebut.
Bintang Hollywood yang juga duta khusus badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) berbicara setelah bertemu dengan sekelompok pengungsi perempuan di kamp Zaatari, yang menampung sekitar 30.000 penduduk Suriah yang mengungsi karena konflik yang terjadi selama 18 bulan terakhir.
“Saya sangat prihatin. Dunia sangat prihatin,” ujar Jolie dalam kunjungan tingkat tinggi yang bertujuan memfokuskan perhatian dunia internasional pada penderitaan pengungsi Suriah dan menarik pendanaan untuk menolong mereka. “Yang paling melukai hati adalah ketika warga Suriah bertanya mengapa tidak seorang pun sepertinya bisa mencarikan solusi untuk mereka.”
Jolie bertemu secara terpisah dengan pengungsi perempuan Suriah sementara Antonio Guterres dari UNHCR dan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh berkunjung ke tenda-tenda. Ia juga pergi ke perbatasan Senin dan bertemu pengungsi yang sedang menyeberang ke Yordania.
“Mendengar penggambaran mereka tentang situasi di lapangan sangat mengerikan,” ujar Jolie, sambil menambahkan bahwa kisah-kisah dari anak-anak terutama sangat menyentuh, termasuk mereka yang menyaksikan bagaimana manusia ditarik sampai terpisah anggota badannya “seperti ayam.”
“Saat Anda bertemu begitu banyak orang dan warga sipil yang tidak berdosa, orang-orang Suriah bertanya siapa yang ada di pihak mereka. ‘Siapa yang akan menolong kami seiring berlalunya waktu?’” tambahnya.
Meski warga Zaatari menghadapi kesulitan, termasuk kurangnya pasokan listrik dan air, serangan debu dan tertundanya kegiatan sekolah di kamp, Jolie mengatakan bahwa paling tidak pengungsi menemukan keselamatan.
“Saya berterimakasih pada Yordania dan semua negara-negara perbatasan yang membuka perbatasannya sehingga menyelamatkan nyawa orang-orang ini,” ujar Jolie pada media yang berkumpul di tenda Bedouin.
“Mereka sekarat di Suriah. Jika mereka tidak dapat melarikan diri dengan keluarga mereka, banyak orang di sini, banyak orang yang saya temui hari ini akan tewas. Sungguh luar biasa yang mereka lakukan.”
Jolie, yang memiliki enam anak dengan aktor Brad Pitt, memperlihatkan keprihatinannya pada tingginya jumlah anak-anak yang tewas, terluka atau sendirian setelah orangtuanya terbunuh.
“Mustahil membayangkan ada ibu yang berdiri saja dan tidak menolong dan melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini,” ujarnya. “Kami mendorong komunitas internasional untuk mendukung penduduk di sini sampai akhirnya mereka bisa pulang ke rumah.”
UNHCR pada April menaikkan status Jolie dari goodwill ambassador (duta muhibah) menjadi duta khusus karena sumbangannya yang luar biasa pada lembaga tersebut.
Jolie juga akan mengunjungi pihak berwenang di Libanon, Turki dan Irak. (AP/Dale Gavlak)
Bintang Hollywood yang juga duta khusus badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) berbicara setelah bertemu dengan sekelompok pengungsi perempuan di kamp Zaatari, yang menampung sekitar 30.000 penduduk Suriah yang mengungsi karena konflik yang terjadi selama 18 bulan terakhir.
“Saya sangat prihatin. Dunia sangat prihatin,” ujar Jolie dalam kunjungan tingkat tinggi yang bertujuan memfokuskan perhatian dunia internasional pada penderitaan pengungsi Suriah dan menarik pendanaan untuk menolong mereka. “Yang paling melukai hati adalah ketika warga Suriah bertanya mengapa tidak seorang pun sepertinya bisa mencarikan solusi untuk mereka.”
Jolie bertemu secara terpisah dengan pengungsi perempuan Suriah sementara Antonio Guterres dari UNHCR dan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh berkunjung ke tenda-tenda. Ia juga pergi ke perbatasan Senin dan bertemu pengungsi yang sedang menyeberang ke Yordania.
“Mendengar penggambaran mereka tentang situasi di lapangan sangat mengerikan,” ujar Jolie, sambil menambahkan bahwa kisah-kisah dari anak-anak terutama sangat menyentuh, termasuk mereka yang menyaksikan bagaimana manusia ditarik sampai terpisah anggota badannya “seperti ayam.”
“Saat Anda bertemu begitu banyak orang dan warga sipil yang tidak berdosa, orang-orang Suriah bertanya siapa yang ada di pihak mereka. ‘Siapa yang akan menolong kami seiring berlalunya waktu?’” tambahnya.
Meski warga Zaatari menghadapi kesulitan, termasuk kurangnya pasokan listrik dan air, serangan debu dan tertundanya kegiatan sekolah di kamp, Jolie mengatakan bahwa paling tidak pengungsi menemukan keselamatan.
“Saya berterimakasih pada Yordania dan semua negara-negara perbatasan yang membuka perbatasannya sehingga menyelamatkan nyawa orang-orang ini,” ujar Jolie pada media yang berkumpul di tenda Bedouin.
“Mereka sekarat di Suriah. Jika mereka tidak dapat melarikan diri dengan keluarga mereka, banyak orang di sini, banyak orang yang saya temui hari ini akan tewas. Sungguh luar biasa yang mereka lakukan.”
Jolie, yang memiliki enam anak dengan aktor Brad Pitt, memperlihatkan keprihatinannya pada tingginya jumlah anak-anak yang tewas, terluka atau sendirian setelah orangtuanya terbunuh.
“Mustahil membayangkan ada ibu yang berdiri saja dan tidak menolong dan melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini,” ujarnya. “Kami mendorong komunitas internasional untuk mendukung penduduk di sini sampai akhirnya mereka bisa pulang ke rumah.”
UNHCR pada April menaikkan status Jolie dari goodwill ambassador (duta muhibah) menjadi duta khusus karena sumbangannya yang luar biasa pada lembaga tersebut.
Jolie juga akan mengunjungi pihak berwenang di Libanon, Turki dan Irak. (AP/Dale Gavlak)