Anggota DPR/MPR dan DPD RI Periode 2014-2019 Resmi Dilantik

Suasana sidang paripurna DPR/MPR dan DPD RI, 1 Oktober 2014 (Foto: VOA/Andylala).

Popong Otje Djundjunan yang berusia 76 tahun dari Fraksi Golkar, memimpin jalannya sidang dengan didampingi oleh Ade Rezki yang baru berusia 25 tahun dari fraksi Gerindra.

Anggota DPR/MPR dan DPD RI periode 2014 -2019 dilantik di gedung MPR DPR dan DPD Senayan, Jakarta, Rabu (1/10), dengan diawali oleh pengucapan sumpah dan janji anggota dewan.

Sidang paripurna pengambilan sumpah DPR RI, DPD, dan MPR RI ini dipimpin oleh anggota DPR yang paling tua dan paling muda. Popong Otje Djundjunan yang berusia 76 tahun dari Fraksi Golkar, memimpin jalannya sidang dengan didampingi oleh Ade Rezki yang baru berusia 25 tahun dari fraksi Gerindra.

"Dengan diawali kalam Illahi Bismillahirrohmanirrohim, perkenankan kami berdua selaku pimpinan sementara DPR RI membuka rapat paripurna DPR RI yang pertama. Kami nyatakan terbuka untuk umum," kata Popong Otje Djundjunan.

Acara kemudian berlanjut dengan pembacaan sumpah dan janji anggota DPR RI. Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali memandu pengucapan sumpah janji 560 anggota DPR RI ini.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan," kata Hatta Ali.

Pengucapan sumpah jabatan wakil rakyat ini dihadiri dan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Budiono, termasuk pula Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dari jumlah 560 anggota DPR RI ini, ada 318 wajah baru dan sisanya 242 orang merupakan wajah lama. Untuk periode 2014 – 2019 ini DPR RI terdiri dari 10 fraksi.

Dari 10 Fraksi yang dilantik adalah PDIP 109 orang, Golkar 91 orang, Gerindra 73 orang, Demokrat 61 orang, PAN 49 orang, PKB 47 orang, PKS 40 orang, PPP 39 orang, Hanura 16 orang dan NasDem selaku pendatang baru berjumlah 35 orang.

Salah satu wajah baru Indra P. Simatupang, dari daerah pemilihan Jawa Barat V Kab. Bogor Fraksi PDIP yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha, kepada VOA mengaku akan tetap mendengar suara konstituennya selama ia menjadi anggota dewan.

"Ya saya merasakan dunianya sangat beda sekali ya dengan dunia bisnis yang selama ini saya geluti. Tapi, saya ada program kerja yaitu Rumah Aspirasi di daerah pemilihan saya. Saya akan hadir di sana setiap hari. Mudah-mudahan dengan waktu buat konstituen saya, bisa dimanfaatkan untuk diskusi memecahkan masalah dengan mereka," kata Indra Simatupang.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang kepada VOA berpendapat, ada harapan besar dari masyarakat kepada DPR RI. Baik wajah lama maupun wajah baru dari anggota dewan menurut Sebastian, hendaknya tidak mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat Indonesia.

"Mestinya kalau kita bicara wajah baru mestinya identik dengan harapan baru. Masyarakat Indonesia berharap DPR periode sekarang bisa lebih baik dari DPR periode sebelumnya. Harapan itu kita titipkan kepada 560 anggota DPR ini terutama 57 persen wajah baru itu. Tapi tentu saja pendatang baru atau wajah lama tidak menjamin akan lebih baik, tapi.. harapan selalu ada," jelas Sebastian Salang.

Sementara itu Dini Lita, seorang wirausaha muda di Jakarta, berharap para anggota dewan ini bisa lebih mengutamakan kepentingan rakyat pemilihnya dibanding dengan kepentingan partai politik. "Kepentingan rakyat yang harus didahulukan. Tanpa rakyat, mereka tidak bakal bisa duduk sebagai anggota dewan. Jadinya ya kepentingan rakyat yang diutamakan. Baru partai politiknya," harapnya.