Anggota Kongres AS menyelenggarakan aksi solidaritas bagi sekitar 100 sandera yang masih ditawan Hamas selama lebih dari 100 hari sejak pecahnya kembali perang Israel-Hamas. Aksi itu digelar di tangga gedung Kongres, Capitol Hill, pada Rabu (17/1) malam.
“Kita kembali berada di sini karena masih ada warga Amerika dan Israel yang belum berbicara dengan keluarga mereka selama 103 hari,” kata Ketua DPR AS Mike Johnson.
“Kongres tidak akan diam. Kami tidak akan menoleransinya. Kita harus bangkit bersama dalam solidaritas dengan warga Yahudi, dan kita akan melakukannya,” tambahnya sebelum memimpin doa dan mengheningkan cipta.
Keluarga para sandera ikut serta dalam aksi tersebut.
BACA JUGA: Menlu Australia Bertemu dengan Pejabat Israel dan PalestinaLebih dari 100 orang masih disandera, beberapa di antaranya adalah pria lanjut usia.
Sebuah kelompok yang mewakili para sandera mengatakan bahwa sepertiga sandera menderita penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis.
Pada hari Rabu, pengiriman obat-obatan bagi puluhan sandera telah tiba di Jalur Gaza. Pengiriman itu merupakan hasil kesepakatan yang dimediasi Prancis dan Qatar, dan merupakan kesepakatan pertama antara Israel dan Hamas sejak jeda kemanusiaan akhir November lalu yang membebaskan puluhan sandera, yang sebagian besarnya perempuan dan anak-anak.
Untuk setiap kotak obat yang diterima satu sandera, 1.000 kotak akan diterima warga Palestina di Gaza, kata salah seorang pejabat senior Hamas.
Jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 24.285 jiwa, kata Kementerian Kesehatan Hamas hari Selasa (16/1).
Di Israel, sekitar 1.200 orang tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu kembali perang. Selain korban tewas, Hamas juga menculik sekitar 250 orang dari Israel. [rd/rs]