Anggota Kongres AS Kembali Bersidang, Tangani Soal Keamanan Perbatasan, Bantuan Ukraina

Pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell menyampaikan pernyataan dalam konefrensi pers di Gedung Capitol, Washington, pada 9 Januari 2024. (Foto: Reuters/Anna Rose Layden)

Anggota Kongres Amerika Serikat minggu ini kembali bersidang setelah libur selama tiga minggu untuk melanjutkan upaya mencapai kesepakatan mengenai keamanan perbatasan dengan imbalan suara Partai Republik untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke Ukraina.

“Kita semakin mendekati kesepakatan dibandingkan sejak awal perundingan ini,” kata Senator asal Partai Demokrat Chris Murphy, salah seorang perunding utama kesepakatan tersebut, kepada wartawan, Selasa (9/1).

“Saya berharap kita tidak berada dalam posisi ini. Saya berharap Senat Partai Republik mendukung bantuan Ukraina karena mereka percaya pada Ukraina,” katanya. “Saya berharap kita tidak mengondisikan dukungan untuk Ukraina pada penyelesaian masalah tersulit dalam politik Amerika – reformasi imigrasi.”

Permintaan tambahan keamanan nasional sebesar $106 miliar dari Gedung Putih juga mencakup pendanaan untuk keamanan perbatasan serta bantuan hampir $14 miliar kepada Israel dan pendanaan untuk Taiwan untuk memerangi ancaman yang ditimbulkan oleh China.

BACA JUGA: Gedung Putih Dorong Industri Teknologi Pertahanan Bantu Ukraina

Para perunding Senat terus melakukan pertemuan jarak jauh selama tiga minggu Kongres tidak bersidang.

“Kami bekerja sangat keras untuk mencapai kesepakatan guna memperbaiki situasi kami di perbatasan. Namun penting juga untuk mengingat bahwa dunia benar-benar sedang berperang,” kata Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell kepada wartawan pada hari Selasa. “Ini adalah situasi internasional paling serius yang kita hadapi sejak runtuhnya Tembok Berlin. Kita perlu meloloskan peraturan tambahan ini dan perlu ada ketentuan perbatasan yang kuat di dalamnya.”

Amerika Serikat telah mendedikasikan lebih dari $100 miliar untuk mempersenjatai dan mendukung Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022, dan Presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui tambahan dana $60 miliar. Partai Republik di Kongres menjadi semakin skeptis mengenai perlunya terus menjamin pertahanan Ukraina.

Pentagon pada tanggal 27 Desember mengumumkan paket bantuan keamanan baru senilai $250 juta untuk Ukraina yang mencakup amunisi tambahan untuk sistem rudal darat-ke-udara, peluru artileri, dan lebih banyak komponen pertahanan udara. Pentagon masih memiliki dana sebesar $4 miliar untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina, namun tidak ada dana yang tersedia untuk mengisi kembali persediaan militer AS. Para pejabat mengatakan kepada VOA bahwa diperkirakan tidak ada paket bantuan baru sampai Kongres menyediakan lebih banyak dana.

Partai Republik di Senat telah menyetujui pemberian dana tambahan kepada Ukraina untuk memperkuat peraturan imigrasi secara simultan yang bertujuan mengurangi jumlah orang yang memasuki AS secara ilegal di perbatasan selatannya dan mengusir sebagian yang sudah berada di AS.

Menurut beberapa organisasi berita, diperkirakan 300.000 orang melintasi perbatasan AS-Meksiko pada bulan Desember 2023. Perkiraan tersebut menandai jumlah penyeberangan perbatasan AS-Meksiko tertinggi yang pernah tercatat.

BACA JUGA: Dalam Kampanye, Biden Bandingkan Trump yang 'Sakit' dengan Nazi

Sekalipun sebuah kesepakatan disahkan di Senat, kesepakatan tersebut mungkin tidak akan bertahan di DPR, di mana Partai Republik memegang mayoritas yang sangat tipis. Satu kelompok penting dari anggota DPR Partai Republik menentang bantuan tambahan ke Ukraina, dan partai tersebut pada awal Oktober memilih ketua DPR yang bermitra dengan Partai Demokrat untuk mengesahkan undang-undang anggaran.

Pekan lalu, Ketua DPR Mike Johnson memimpin delegasi yang terdiri dari 60 anggota DPR dari Partai Republik mengunjungi perbatasan AS-Meksiko di Eagle Pass, Texas.

“Jika Presiden Biden menginginkan rancangan undang-undang anggarann tambahan yang berfokus pada keamanan nasional, lebih baik hal itu dimulai dengan membela keamanan nasional Amerika,” kata Johnson kepada wartawan pada konferensi pers di perbatasan.

Partai Republik telah mengusulkan undang-undang mereka sendiri, H.R. 2, yang akan melanjutkan pembangunan tembok perbatasan serta memberlakukan pembatasan baru terhadap pencari suaka. [my/jm]