Negara-negara anggota OPEC+ hari Minggu (16/10) saling memberikan dukungan untuk mengurangi produksi minyak dalam jumlah besar – yang disepakati bulan ini – setelah Gedung Putih meningkatkan perang kata-kata terhadap Arab Saudi, dengan mengklaim bahwa negara kerajaan itu telah mendorong sebagian negara OPEC lainnya agar menyetujui langkah pengurangan itu.
Irak, eksportir terbesar kedua OPEC, mengatakan keputusan itu didasarkan pada indikator ekonomi dan diambil dengan suara bulat.
Dalam sebuah pernyataan, pemasar minyak pemerintah Irak SOMO menyatakan, “Ada konsensus bulat diantara negara-negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik untuk mengatasi kondisi pasar minyak dalam periode ketidakpastian dan ketidakjelasan saat ini adalah dengan melakukan pendekatan lebih dahulu (pre-emptive approach) yang mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan yang dibutuhkan di masa depan.”
BACA JUGA: Biden: Keputusan OPEC Pangkas Produksi Minyak “Mengecewakan”Oman dan Bahrain secara terpisah juga mengatakan OPEC+, yang mencakup produsen utama lainnya terutama Rusia, telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak dua juta barel per hari.
Ennahar TV Aljazair melaporkan Menteri Energi Aljazair menyebut keputusan tanggal 5 Oktober lalu itu sebagai “keputusan bersejarah,” dan bahwa ia bersama Sekjen OPEC Haitham Al Ghais, yang sedang berada di Aljazair, menggarisbawahi kepercayaan penuh atas keputusan itu.
Pemangkasan produksi itu tetap dilakukan meskipun pasar minyak sekarang sedang mengalami kekurangan di mana tingkat persediaan kini lebih rendah dibanding ketika OPEC memangkas produksi di masa lalu.
Tetapi sebagian analis mengatakan volatilitas baru-baru ini di pasar minyak mentah dapat diatasi dengan pemangkasan produksi, yang akan membantu menarik investor ke pasar yang kinerja fundamentalnya tidak baik.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika John Kirby Kamis lalu (13/10) mengatakan “lebih dari satu” anggota OPEC yang merasa dipaksa oleh Arab Saudi untuk memilih keputusan memangkas produksi itu. Ditambahkannya, pemangkasan itu akan meningkatkan pendapatan Rusia dan menumpulkan efektivitas sanksi yang diberlakukan atas invasinya ke Ukraina.
Kementerian Energi Oman mengatakan keputusan OPEC+ murni didasarkan pada realitas pasokan dan permintaan pasar. [em/jm]