Anggota Senior Bekas Partai yang Berkuasa di Myanmar Meninggal di Penjara 

  • Associated Press

Zaw Myint Maung (kiri), politisi Myanmar yang dipenjara oleh pihak militer, berbicara dengan rekannya, Aung San Suu Kyi, di gedung parlemen di Naypyitaw, pada 23 Juli 2015. (Foto: AP/Aung Shine Oo)

Zaw Myint Maung, anggota senior bekas partai yang berkuasa di Myanmar yang ditangkap selama kudeta militer tahun 2021, meninggal dunia pada Senin (7/10), saat tengah menjalani hukuman penjara yang dianggap bermotif politik. Ia meninggal pada usia 72 tahun.

Maung adalah rekan dekat pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, dan merupakan juru bicara dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Ia pernah menjadi wakil presiden kedua dan ketua menteri di wilayah Mandalay tengah sebelum tentara melakukan kudeta pada 2021 dan menangkap dirinya, Suu Kyi dan sejumlah anggota penting partai dan pemerintahan NLD.

Zaw Myint Maung dipenjara setidaknya dua kali di bawah pemerintahan sebelumnya karena kegiatan-kegiatan politik yang ia jalankan.

Ia menderita leukemia sejak 2019. Kematiannya dikonfirmasi oleh Tun Kyi, rekan partainya dari Mandalay, dan seorang teman lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut dihukum oleh pihak berwenang.

BACA JUGA: Sumber: Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Myanmar dengan PBB dan Pemerintah Bayangan

Dalam ucapan belasungkawanya, Pemerintah Persatuan Nasional, kelompok oposisi bayangan utama yang melawan kekuasaan militer, memuji Zaw Myint Maung karena “komitmennya yang teguh terhadap demokrasi, perjuangannya bersama rakyat dan kekuatan demokrasi lainnya untuk menyingkirkan kediktatoran militer.”

NLD menang telak dalam pemilu Myanmar tahun 2020, tetapi tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, hari di mana NLD seharusnya memulai masa jabatan lima tahun keduanya. Negara itu kini terlibat dalam perang saudara antara militer dan kekuatan prodemokrasi yang bersekutu dengan kelompok etnis minoritas bersenjata.

Zaw Myint Maung menjalani hukuman 29 tahun penjara setelah dijatuhi vonis dalam sebuah persidangan tertutup pada 2021 dan 2022. Dakwaan yang dijatuhkan pada Maung berkenaan dengan pelanggaran pembatasan saat COVID-19, korupsi, penghasutan, serta kecurangan pemilu.

Maung seringkali dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Mandalay dari lapas Obo untuk menjalani pengobatan atas kondisinya.

Maung bukanlah orang senior NLD pertama yang meninggal setelah dipenjara oleh pemerintah militer. [ps/uh/rs]