Kiprah Internasional Anggun Makin Mantap, Rambah PBB sebagai Duta Pangan

Sebagai Duta Pangan PBB, Anggun ingin memberantas kelaparan dunia.

Tak hanya sukses di kancah internasional sebagai penyanyi, Anggun juga aktif 'bersuara' untuk berbagai kegiatan sosial PBB.

Nama Anggun di dunia internasional, kini tak hanya terdengar di dunia tarik suara, tapi juga di panggung organisasi PBB. Penyanyi bernama lengkap Anggun Cipta Sasmi ini baru-baru ini menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sasaran Pembangunan Milenium (MDG) PBB.

"Delapan sasaran itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup kita di negara-negara yang tidak punya kekayaan. Indonesia kaya sekali, kita minyak ada, mau menumbuhkan apa saja bisa tumbuh. Jadi, kita termasuk negara yang beruntung. Banyak negara-negara lain yang tidak seberuntung kita yang juga bisa kita bantu,” jelas Anggun yang album terakhirnya “Elevation” berhasil dikenal dan sukses di berbagai negara.

Dalam konferensi ini, delapan sasaran pembangunan internasional telah disepakati oleh 192 negara anggota PBB, juga 23 organisasi internasional untuk dicapai tahun 2015. Walaupun baru sekitar tahun lalu ditunjuk sebagai duta pangan PBB oleh Badan Pangan Dunia (FAO), keterlibatan Anggun dalam PBB sudah tidak asing lagi. “Sebenarnya aku bekerja sama dengan PBB itu sudah dari tahun 2005. Pada saat itu, aku jadi juru bicara tentang program mikrokredit. Aku tetap saja aktif dengan mereka dan akhirnya sekarang ditransfer ke FAO untuk jadi duta pangan. Dan tahun ini, aku juga baru dilantik lagi untuk menjadi MDG champion,” kata Anggun yang juga adalah istri dari penulis asal Perancis, Cyril Montana.

Anggun aktif berjejaring sosial untuk meningkatkan kepedulian masyarakat

Sebagai artis Indonesia dengan penjualan album paling laris di luar kawasan Asia Timur, pelantun lagu "Snow on the Sahara" ini berusaha untuk menggunakan ketenaran namanya tidak hanya untuk kepentingan karir, namun juga untuk mendukung berbagai kegiatan sosial. Kata Anggun, “Aku bernyanyi sudah dari dulu sekali, dari umur sembilan tahun. Dan dari dulu selalu kesannya jadi orang terkenal di mata publik. Aku pikir kalau tidak menggunakan title ini untuk jadi juru bicara untuk seseorang yang bisa meningkatkan kesadaran akan program-program sosial, untuk aku sia-sia. Makanya, aku menggunakan title yang aku dapat ini untuk memberikan suara ke program-program yang butuh di bantu.”

Pada KTT ini, "suara" Anggun sampai ke telinga tokoh-tokoh terkenal dunia. “Aku waktu itu semeja dengan bussinessman atau perdana menteri. Ada pula Cheri Blair, ada Sir Richard Branson, (pemenang Nobel) Muhammad Yunus. Jadi. pokoknya benar-benar bertukar pikiran dalam arti apa yang bisa kita lakukan masing-masing dalam pihak masing-masing. Benar-benar brainstorming dan aku senang sekali, karena memang pertama-tama ini memang bukan wilayahnya aku, tapi justru banyak sekali yang aku pelajari,” jelas Anggun.

Anggun berharap lewat kampanyenya, masyarakat akan lebih tergerak membantu sesama.

Sewaktu ditanya mengenai perasaannya tentang pertemuan dengan tokoh-tokoh penting di atas, Anggun mengatakan, “Rasanya buat kita itu, kita hanya sebagai citizens of the world, yang datang tanpa dengan membawa embel-embel, apakah kamu penyanyi, bintang film, atau bos suatu perusahaan. Kita datang ke sana untuk satu tujuan, bagaimana kita bisa membantu.”

Di era yang semuanya serba menggunakan jejaring sosial, ibu dari satu anak bernama Kirana ini pun, mengaku juga ikut menggunakan berbagai jejaring sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu sosial, “Sekarang dengan adanya Twitter atau Facebook, kita bisa mengirim satu pesan dari ujung dunia ke ujung dunia lain. Pokoknya aku menggunakan social networking ini sebaik mungkin,” kata Anggun.

Lewat jejaring sosial, Anggun yang juga pernah tampil dalam sebuah film Perancis juga mempromosikan salah satu kampanye yang dia ikuti, yaitu "1 Billion Hungry Project" di situs www.1billionhungry.org. “'1 Billion Hungry Project' itu satu program juga dari FAO dari PBB untuk membangunkan kesadaran kita bahwa kita pada 2010, ternyata ada 925 juta orang yang masih kelaparan.”

Kampanye ini meminta masyarakat untuk menandatangani petisi untuk menekan para tokoh pemerintah agar lebih giat lagi memberantas kemiskinan. Menurut Anggun, dengan cara promosi dari mulut ke mulut atau melalui jejaring sosial akan menambah jumlah tanda tangan untuk petisi ini. “Spread the words, lah. Pokoknya aku akan tetap selalu tweet, tetap akan selalu kirim-kirim Facebook, pokoknya membangunkan orang di mana-mana,” ujar Anggun.

Anggun berharap kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan dan juga sesama. “Be yourself, be aware of who you are, dan lingkungan. Cintai lingkungan dan sesama. Kita tidak hidup sendiri. Mempunyai mimpi dalam hidup itu penting, tapi lebih penting juga memikirkan kebutuhan orang lain, karena banyak orang yang tidak seberuntung kita.”