Angkatan Bersenjata Burma Bebaskan 68 Tentara Anak

Tentara Burma (kiri) memberikan kartu identitas untuk anak-anak dibawah umur 18 tahun yang direkrut menjadi tentara dalam sebuah upacara serah terima di Rangoon (Yangon) (Foto:: dok).

PBB menyambut baik tindakan Burma membebaskan 68 tentara anak sebagai langkah besar dalam usaha untuk mengakhiri penggunaan pejuang dibawah usia dalam angkatan bersenjata negara itu.
Pembebasan 68 tentara anak Burma, Rabu (7/8) merupakan yang paling besar dari empat pembebasan sejak negara Asia Tenggara itu menanda tangani perjanjian dengan PBB Juni lalu untuk menghapus tindakan tersebut.

Sejauh ini 176 anak-anak yang digunakan dan direkrut sebagai pejuang telah dikembalikan ke keluarga mereka. Tahun lalu, Burma berjanji akan membebaskan semua tentara anak yang masih ada dari angkatan bersenjatanya selambat-lambatnya awal 2014.

Wakil Dana Anak-anak PBB di Burma, Shalina Bahuguna menyambut baik tindakan tersebut sebagai “tindakan positif,” tetapi mengatakan sudah waktunya untuk melakukan pembebasan massal semua anak-anak dari angkatan bersenjata negara itu.

Ia mengatakan Burma hendaknya terus mempercepat identifikasi dan pendaftaran supaya semua anak-anak dibebaskan.

Pernyataan UNICEF juga mendesak semua kelompok bersenjata non-pemerintah di Burma agar segera mengakhiri penggunaan anak-anak.